Viral Isu Polda NTT Diduga Tak Prioritaskan Anak Daerah dalam Seleksi Taruna Akpol 2024

ERA.id - Viral proses rekruitmen Calon Taruna (Catar) Akpol tahun 2024 di Polda Nusa Tenggara Timur yang diisi oleh satu putra daerah dan sisanya dari etnis lain. Hal ini membuat warga NTT geram.

Dari pantauan ERA, beberapa warga NTT membagikan kabar ini lewat Facebook dan bertanya soal kebijakan Polda NTT. Bagaimana tidak, ada 11 kuota untuk Polda NTT, lima orang dari kuota Mabes Polri dan enam orang dari kuota reguler.

Menyikapi itu, Anggota Komisi III DPR RI asal NTT dari Fraksi Demokrat, Benny K. Harman mendesak panitia seleksi segera menjelaskan secara terbuka kepada publik.

"Apakah benar dari 11 taruna Akpol yang dinyatakan lolos dari Polda NTT benar-benar memiliki KTP NTT? Ataukah NTT hanya dipakai pinjam sebagai tempat untuk sekadar memenuhi kuota setiap provinsi?" tandas Benny.

Merespons itu, Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol Ariasandy membantah bahwa pihaknya kurang memprioritaskan putra- putri daerah. “Siapa saja boleh mendaftar, dan tidak ada yang ditutup-tutupi selama proses seleksi,” katanya, Senin (8/7/2024).

Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu mengatakan, dari tiga kuota reguler itu, terdapat tiga peserta yang lahir dan besar di NTT dan dinyatakan lolos ke pusat. Kenyataan ini artinya membenarkan, kalau satu orang saja putra asli NTT yang mengisi kuota, meski pendaftarnya beragam.

“Lalu ada dua orang yang sejak SD sudah tinggal di NTT, sehingga tidak benar jika dikatakan bahwa kurang prioritaskan putra dan putri NTT,” tegasnya.

Dalam proses perekrutan, katanya, pengawasan dilakukan secara ketat, tidak hanya dari internal Polda NTT, tetapi juga dari pihak eksternal, mulai dari Jurnalis, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Himpsi, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda dan Olahraga, LLDikti, Bidang Meteorolog.

Bahkan, kata dia, setelah ujian selesai, hasil ujian langsung diumumkan saat peserta ujian keluar dari ruangan ujian, sehingga setiap peserta bisa mengetahui hasil ujian masing-masing.

Ini dilakukan agar jika ada yang tidak puas dengan hasil ujiannya, bisa langsung mengajukan protes di lokasi ujian kepada panitia.

Ariasandy menambahkan, bahwa ujian dilaksanakan sistem CAT menggunakan fasilitas laboratorium komputer di sejumlah sekolah di Kota Kupang.

Ujian psikologi dan akademik dilakukan menggunakan sistem CAT menggunakan fasilitas lab komputer di sejumlah sekolah di Kota Kupang.

Menurut dia, dalam proses penerimaan Taruna Akpol juga mekanismenya sudah sesuai dengan aturan yang ada. Tidak ada yang bisa mengintervensi hasil yang ada.

Sementara Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT, AKBP Sajimin, menjelaskan bahwa seleksi ini diikuti oleh 76 peserta, 70 pria dan enam wanita.

Setelah berbagai tahapan seleksi, hanya 20 peserta yang berhasil melanjutkan ke tahap akhir, dengan rincian 17 pria dan 3 wanita.

Berikut nama 11 calon Taruna Akpol Panda Polda NTT:

Yudhina Nasywa Olivia (Wanita)

Arvid Theodore Situmeang

Reynold Arjuna Hutabarian

Mario Christian Bernalo Tafui

Bintang Lijaya

Ketut Arya Adityanatha

Brian Lee Sebastian Manurung

Timothy Abishai Silitonga

Mochammad Rizq Sanika Marzuki

Madison Juan Raphael Kana Silalahi

Lucky Nuralamsyah.