Kubu Jokowi Akui Tim Medsos Belum Maksimal
Karding mengakui, tim media sosialnya hingga saat ini belum terkoordinasi dengan baik. Kini mereka akan segera melakukan konsolidasi agar tim medsos dari paslon 01 dapat bekerja dengan baik.
"Waktu masih empat bulan jadi seluruh kekuatan besar media sosial Pak Jokowi ini kan menyebar. Cuma selama ini kelemahannya itu belum terorkestra secara apik. Ini sedang dikonsolidasikan," kata Karding di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).
Ketua DPP PKB ini bilang, tim media sosial maupun influencer yang dimiliki paslon nomor urut 01 jumlahnya memang banyak dibanding kubu paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dengan kuota seperti itu, konsolidasi memang perlu dilakukan.
"Seluruh kekuatan-kekuatan dan potensi-potensi medsos kita sedang kita konsolidasi. Misalnya, ini jumlahnya banyak tapi main tagar sendiri-sendiri ya itu juga menjadi perhatian," jelasnya.
Karding kemudian menjelaskan, sosial media juga memengaruhi perolehan suara khususnya kelas menengah ke atas. Sebab golongan tersebut seringkali menggunakan media sosial. Meski begitu, dirinya menyebut, media sosial merupakan sarana yang mudah terhasut oleh isu hoaks.
Infografis (era.id)
"Survei yang ada kan hoaks di medsos bisa mencapai 60 persen. Itu yang berbahaya, menurut saya sangat berbahaya," ungkap Karding.
Politikus PKB itu bilang, meski isu hoaks akan makin banyak bermunculan akan sulit rasanya harus melawan satu demi satu isu hoaks tersebut. Sehingga, mereka punya cara khusus untuk menjawab serangan-serangan hoaks yang ada di media sosial.
"kita bangun narasi sendiri yang lebih kreatif, tentu dengan data, dengan fakta. Kemudian, harus menguasai medsos dan pasukannya harus banyak serta berorkestra," tutupnya.