Polisi Akan Periksa Lagi Suami BCL Terkait Kasus Penggelapan Rp6,9 Miliar Selasa Depan
ERA.id - Polisi menyampaikan suami artis Bunga Citra Lestari (BCL), Tiko Aryawardhana akan kembali diperiksa terkait kasus dugaan penggelapan dana Rp6,9 miliar pada Selasa (16/7/2024) depan.
"Mengingat saudara TP perlu mengumpulkan bukti-bukti yang ada, maka pemeriksaan akan dilanjutkan pada hari Selasa tanggal 16 Juli 2024," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro kepada wartawan Jumat (12/7/2024).
Bintoro menjelaskan Tiko ditanya 41 pertanyaan oleh penyidik ketika diperiksa pada Kamis (11/7) kemarin. Objek pemeriksaan terkait penggunaan uang PT Arjuna Advaya Sanjana dengan modal Rp2 miliar.
Perusahan itu adalah usaha restoran yang sebelumnya dibangun Tiko dengan mantan istrinya, Arina Winarto.
"Sebagaimana yang diketahui bahwa saudara TP merupakan Direktur dari PT AAS yang bergerak di bidang makanan dan minuman," ucapnya.
Sebelumnya, polisi menyebut kasus suami BCL diduga melakukan penggelapan dana berawal ketika Tiko dan mantan istrinya, Arina Winarto membuat restoran bersama-sama.
"Bahwa awalnya pelapor AW bersama saudara TP mendirikan PT Arjuna Advaya Sanjana yang bergerak di bidang jasa makanan dan minuman berupa restoran dengan Harlow Brasserie," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/6).
Restoran di kawasan Jakarta Selatan ini didirikan pada 9 Maret 2015 lalu. Posisi Tiko di perusahaan itu sebagai direktur. Sementara Arina menjadi komisaris. Ketika PT Ajuna Advaya Sanjana didirikan, Arina menyetorkan modal Rp2 miliar yang dimasukkan ke dalam deposito berjangka.
Deposito itu lalu digadaikan di sebuah bank hingga akhirnya restoran tersebut berjalan hingga Juli 2019.
"Lalu pada bulan Juni 2021 saat pelapor AW bercerai dengan saudara TP, pelapor menemukan dokumen laporan keuangan restoran Harlow Brasserie tahun 2017. Namun saat pelapor mencocokan dengan data laporan keuangan restoran Harlow Brasserie yang ia miliki ternyata terdapat selisih sejumlah Rp140 juta," ucapnya.
Ade lalu menjelaskan Arina mengecek tiga rekening perusahaannya. Hasilnya, didapati jika terdapat beberapa transaksi janggal dan tidak jelas peruntukkannya.