Pernah Kunjungi Israel, Ini Beda Gus Yahya dan Gus Dur dengan 5 Nahdliyin
ERA.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, ada perbedaan antara kunjungannya ke Israel dengan lima Nahdliyin beberapa waktu lalu. Ia juga membandingkan hal serupa yang pernah dilakukan Ketua Umum PBNU 1984-1999 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Gus Yahya menyebut, dari segi status, ada kemiripan antara kunjungannya dan Gus Dur. Namun, dia menegaskan, kunjungan dirinya itu bersifat pribadi dan ia pertanggungjawabkan sendiri secara langsung ke publik.
"Kalau saya waktu ke sana (Israel), saya tidak pernah menyebut NU, tidak pernah," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).
Gus Yahya menyebut, terdapat perbedaan signifikan dalam pendekatan strategis yang dilakukan oleh Gus Dur sebelum dan sesudah kunjungan ke Israel. Ia menjelaskan, Gus Dur melakukan konsolidasi dengan para kiai sebelum berkunjung ke Israel.
"Beliau datang ke kiai-kiai untuk berbicara mengenai masalah ini, upaya, peluang, dan hal yang bisa dilakukan sehingga kiai-kiai itu merestui keberangkatan beliau," jelas Gus Yahya.
Setelah kembali dari Israel, sambung dia, Gus Dur juga selalu berdiskusi kembali dengan para kiai untuk melaporkan hasil kunjungannya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Gus Yahya, sebelum dan setelah berkunjung ke Israel.
"Sebelum berangkat, saya sudah sowan ke sana kemari, bahkan saya memberi syarat kepada yang mengundang semuabahwa saya ingin bertemu dengan kiai saya. Saya juga mengajak seorang tokoh Yahudi untuk bertemu KH Maimoen Zubair dan berdialog lama sekali sampai 4 jam bersama KH Mustofa Bisri," jelasnya.
Selain itu, Gus Yahya menemui beberapa tokoh penting seperti KH Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam PBNU kala itu dan KH Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum PBNU saat itu, serta memastikan bahwa kunjungannya dilakukan atas nama pribadi.
"Saat pulang, saya juga lapor ke publik dan saya pertanggungjawabkan secara pribadi," ujar dia.
Perbedaan lain yang ditekankan oleh Gus Yahya adalah soal strategi manuver yang dilakukan selama kunjungan. Gus Dur datang ke Israel dengan engagement strategis yang jelas.
"Gus Dur tahu betul di sana isinya apa saja dan harus engage dengan siapa. Ini yang saya contoh. Saya bahkan melakukan konsolidasi lebih luas sampai ke Amerika dan Eropa sehingga engagement saya bukan hanya hadir untuk acara ini-itu, tetapi betul-betul engagement strategies dengan jaringan global yang signifikan. Maka, tidak bisa asal-asalan," tegas Gus Yahya.
Dalam konteks kunjungan lima Nahdliyin tersebut, Gus Yahya mengatakan bahwa mereka pergi atas nama pribadi dan harus bertanggung jawab secara pribadi pula.
"Ini urusan pribadi mereka, silakan tanggung jawabkan secara pribadi kepada publik. Seperti Gus Dur dulu mempertanggungjawabkan secara pribadi walaupun beliau ketua umum, saya sendiri juga mempertanggungjawabkan secara pribadi karena lembaga tidak terlibat dalam organisasi ini," jelas dia.