Enam Turis Vietnam Diduga Dibunuh di Hotel Bangkok, Polisi Temukan Zat Beracun di TKP
ERA.id - Kepolisian Thailand menggelar penyelidikan terkait penemuan enam mayat warga Vietnam di sebuah kamar hotel di Bangkok. Enam mayat itu diduga sengaja dibunuh dengan racun.
Pejabat polisi Thailand Thiti Saengsawang mengatakan keenam korban merupakan keturunan Vietnam, dengan dua orang membawa paspor Amerika Serikat. Kematian korban, kata Thiti, bukan akibat tindakan bunuh diri.
"Ini bukan tindakan melukai diri sendiri, tapi ada yang menyebabkan kematian," kata Thiti, dikutip CNA, Rabu (17/7/2024).
Berdasarkan rekaman CCTV, keenam korban itu masuk ke hotel Grand Hyatt Erawan di Bangkok secara terpisah pada Sabtu (13/7) dan Minggu (14/7). Mereka masuk ke kamar hotel yang berbeda tetapi mayatnya ditemukan di satu ruangan yang sama.
"Kami menelusuri setiap langkah sejak mereka turun dari pesawat," jelas Thiti.
Berdasarkan pemeriksaan awal tidak ditemukan bukti cedera akibat perkelahian atau pencurian. Tetapi hasil sementara menujukkan bahwa keenam orang itu menelan zat beracun yang diduga dibunuh secara sengaja.
"Motifnya perlu kita cari tahu. Apa yang bisa kami buktikan sekarang adalah bahwa mereka mati bukan karena bunuh diri, melainkan karena pembunuhan orang lain," tegasnya.
Thiti juga menekankan pihak kepolisian melacak keberadaan orang ketujuh yang diduga menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Diketahui petugas polisi menemukan mayat-mayat tersebut setelah ada panggilan dari staf hotel sekitar pukul 17.30 waktu setempat yang melaporkan bahwa telah terjadi kematian. Keenam warga negara asing ini gagal check out di hotel tersebut sehingga staf kebersihan menemukan mayat-mayat mereka saat hendak membersihkan kamar.
Dari foto-foto di lokasi kejadian ditemukan zat beracun di dalam cangkir yang diduga menjadi penyebab kematian mereka. Dari foto yang dirilis kepolisian Thaliand juga menunjukkan makanan yang tertinggal di atas meja di dalam ruangan, yang sebagian besar masih dalam kondisi utuh.
Di sisi lain, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin memerintahkan penyelidikan cepat mengenai masalah tersebut. Dia juga menginstruksikan otopsi terhadap keenam jenazah tersebut.
Grand Hyatt Erawan, yang memiliki lebih dari 350 kamar dan terletak di kawasan wisata populer di ibu kota Thailand yang terkenal dengan perbelanjaan dan restoran mewah.