Ketua Korika Puji Pj Gubernur Sulsel Zudan soal Inovasi Kecerdasan Buatan

ERA.id - Ketua Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (Korika), Hammam Riza berharap masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang berkembang saat ini.

"Saya yakin dengan kerja sama dan kolaborasi bisa dengan mudah kita wujudkan semua. Ini adalah peta jalan yang akan membawa kita pada bimbingan teknologi. Kita berharap semua dapat memanfaatkan kehadiran AI untuk masyarakat Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan," kata Hammam dalam sambutannya saat menghadiri Workshop Konsultatif UNESCO dengan tema Metodologi Penilaian Kesiapan AI di Indonesia di Gedung Rektorat Unhas Makassar, Kamis kemarin.

Ia juga meyakini kehadiran AI sebagai suatu peta dalam membangun Indonesia dengan berbagai kemajuan, dan kemajuan bisa terwujud apabila ada koordinasi dan kolaborasi antara seluruh stakeholder, termasuk pemerintah dan dunia kampus.

Pada momentum itu, Hammam mengakui Penjabat Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh merupakan bagian dari pelaku dalam inovasi AI.

Zudan sejak 2015 sudah menerapkan inovasi itu, ketika seluruh Kartu Tanda Penduduk (KTP) berbasis elektronik hingga inovasi yang sangat luar biasa, di mana orang bisa mengakses pengurusan Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran hingga KTP bisa melalui daring dan sudah bertanda tangan elektronik atau barcode.

"Untuk itu kami banyak belajar dari Prof Zudan sejak menjadi Dirjen Dukcapil Kemendagri. Prof Zudan ini sendiri adalah pelaku dalam teknologi AI," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Universitas Hasanuddin Prof Sumbangan Baja berharap dengan penandatangan MoU antara Unhas dengan Korika itu bisa mengembangkan kemampuan SDM baik di Unhas maupun di seluruh daerah di Sulsel dalam memahami AI.

"Ini kegiatan sangat tepat sekali untuk Unhas. AI ini bukan hanya tugas dari komputer dan lain-lain tapi AI ini sudah masuk semua ranah," jelasnya.

Hadir juga Kadis Perikanan Sulsel, Kadis Kominfo-SP Sulsel, perwakilan sejumlah perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, perwakilan UNESCO dan seluruh hadirin lainnya.