Tingkat Keterpilian Khofifah Bersaing Ketat Dengan Risma di Pilgub Jatim 2024 Versi Litbang Kompas

ERA.id - Litbang Kompas merilis survei terbaru mengenai tingkat keterpilihan dan resistensi pemilih terhada[ beberapa tokoh yang masuk radar bakal calon gubernur pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024. 

Berdasarkan hasil survei yang dirilis pada Jumat (19/7/2024), eks Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memiliki potensi keterpilihan tertinggi. Responden yang menyatakan akan memilih Khofifah sebanyak 31,6 persen. Sedangkan jumlah responden yang mempertimbangkan akan memilih Khofifah ternyata lebih banyak, yaitu 46,8 persen. 

Walaupun elektabilitas dan tingkat keterpilihannya tinggi, Litbang Kompas juga mencatat adanya resistensi terhadap Khofifah sebesar 5,8 persen. Sedangkan 15,8 persen responden memilih tidak menjawab atau tidak tahu.

Di posisi kedua ada nama eks Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Jumlah responden yang menyatakan bakal memilih Risma tercatat sebanyak 19,8 persen. Sedangan yang mempertimbangkan akan memilih sebanyak 42,8 persen. Resistensi responden untuk memilih Risma mencapai 6,4 persen. Kemudian sebanyak 31 persen responden memilih tidak tahu dan tidak menjawab.

Selanjutnya ada nama mantan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dengan tingkat keterpilihan sebanyak 10,8 persen. Kemudian sebanyak 44,2 persen responden menyatakan mempertimbangkan untuk memilih Emil. Tingkat resistensi terhadap Eml sebesar 4,6 persen dan 40,4 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode Saifulla Yusuf alias Gus Ipul juga masih menjadi pilihan. Sebanyak 5,6 persen responden menyatakan akan memilih Gus Ipul jika maju sebagai calon gubernur Jatim. 

Namun, jumlah responden yang mempertimbangkan akan memilih Gus Ipul di Pilgu Jatim 2024 lebih tinggi yaitu 42,8 persen. Kemudian responden yang resisten terhadap Gus Ipul sebanyak 11,6 persen.

Di posisi selanjutnya ada nama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan tingkat keterpilihan sebesar 4,8 persen. Responden yang mempertimbangkan memilih Eri Cahyadi sebanyak 9,2 persen. Sedangkan responden yang resisten ada 9,2 persen dan 49,6 persen memilih tidak menjawab atau tidak menjawab.

Di urutan terakhir ada mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur Marzuki Mustamar dengan tingkat keterpilihan hanya 2 persen. Namun jumlah responden yang mempertimbangkan memilih mencapai 30 persen. Sedangkan responden yang resisten sebanyak 11,4 persen. Dan sebanyak 56,6 persen responden milih tidak menjawab atau tidak tahu.

Litbang Kompas menggelar survei dengan wawancara tatap muka pada periode 20-25 Juni 2024. Sebanyak 500 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur

Survei memiliki margin of error penelitian kurang lebih 4,38 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.