PKB Pertimbangkan Kakak Cak Imin untuk Lawan Khofifah di Pilgub Jatim

ERA.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mempertimbangkan mengusung Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar di Pilgub Jawa Timur (Jatim) 2024. Kakak dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskadar alias Cak Imin itu dipersiapkan untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid menilai, Abdul Halim merupakan sosok yang tepat untuk menghidupkan mesin partai.

"Mengingat perlu figur yang langsung menghidupkan mesinm Kalau saya pribadi begitu siapa yang bisa menghidupkan mesin? Pak Halim Iskandar kalau di Jawa Timur," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Dia meyakini, mesin partai di Jawa Timur bakal langsung menyala jika mengusung Abdul Halim sebagai bakal calon gubernur. Apalagi jika kekuatan PKB ditambah dengan dukungan dari PDI Perjuangan.

Menurutnya, kolaborasi PKB dan PDIP di Jawa Timur bakal menghasillan mesin turbo untuk menghadapi Khofifah.

"Iya dong, karena ketua wilayah, kalau beliau maju pasti mesin langsung nyala, mesin PKB itu mesin besar di sana, mesin turbo lah di Jawa Timur itu 30 persen, apalagi bareng PDIP, hampir separuh," ucapnya.

Disinggung apakah sudah menyodorkan nama Abdul Halim ke DPP PKB. Dia tak menjawab secara gamblang.

Wakil ketua MPR itu justru menyinggung soal aturan yang mensyaratkan anggota legislatif terpilih harus mundur jika maju sebagai calon kepala daerah. Adapun Abdul Halim terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029.

"Tapi kan Gus Halim terpilih DPR RI. Makanya sekali lagi saya meminta kepada KPU, berikan aturan yang lebih tegas, terkait dengan aturan harus mundur. Wapres sekarang kan enggak, presiden juga enggak. Kenapa giliran kader-kader partai politik terhambat? Padahal di situ areanya partai politik," kata Jazilul.

Diketahui, sejumlah partai politik kompak mencalonkan kembali Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024.

Sejumlah partai yang sudah memberikan dukungan antara lain Gerindra, Golkar, PAN, PPP, dan PKS.