Resep Anti Lelah Ma'ruf Amin Meski Keliling Kampanye
"Enggak ada, capek itu enggak ada. Capek itu sudah disingkirkan, kalau soal begitu-begitu saya sudah dari dulu, dari muda," kata Ma'ruf saat berbincang dengan awak media di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).
Mantan Rais Aam PBNU ini kemudian bercerita, dirinya memang sudah sejak dulu aktif di organisasi Nahdatul Ulama (NU). Dia memulai karirnya sebagai anggota GP Ansor di tingkat ranting. Kemudian terus menanjak hingga menduduki jabatan Rais Aam PBNU, hingga akhirnya mundur karena maju sebagai cawapres mendampingi capres petahana Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Sementara di Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin meniti karir dari sekadar anggota pengurus biasa, memimpin komisi fatwa, menjadi Ketua MUI, dan terakhir diangkat sebagai Ketua Umum MUI.
Sementara di bidang politik, Mustasyar PBNU ini juga pernah tercatat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Tak hanya itu, dia juga pernah aktif di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan duduk sebagai Ketua Dewan Syuro PKB yang pertama setelah didirikan.
"Waktu itu, zaman itu, PKB dapat 13 persen suara. Rangking 3. PDIP, Golkar, lalu PKB," kata Kiai Ma'ruf.
Meski Pendiri Ponpes An Nawawi Tanara Banten itu sudah pernah menginjakkan kaki ke Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Lampung, Papua, NTB, hingga beberapa provinsi di Pulau Jawa, Ma'ruf Amin bilang kalau dia akan berkeliling lagi ke berbagai provinsi tersebut.
Namun, kegiatannya berkeliling itu, disebutnya terhambat karena Ma'ruf harus memulihkan kakinya yang terkilir. Meski begitu, dia tetap menerima tamu yang memberikan dukungan kepadanya di rumahnya.
"Jadi (mesin pemenangan) kita panasin dulu. Kalau mesinnya sudah panas, baru tinggal menggerakkan. Januari, kita putar gerakan mesin ini supaya efektif," katanya.
Dia mengakui bahwa fokusnya ke depan adalah di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Alasannya, Jokowi kalah dalam Pilpres 2014 di wilayah tersebut, sehingga di Pilpres 2019 mendatang, Ma'ruf menyebut Jokowi tak boleh kalah lagi dan kampanye akan dilaksanakan pada Januari 2019 mendatang.
"Nanti Januari, baru mulai kampanye all out," tutupnya.