Putri Pemimpin Korea Utara Disebut Bakal Gantikan Kim Jong Un
ERA.id - Putri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Ju Ae, disebut sedang dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya. Namun Kim Jong Un juga berpotensi memilih orang lain selain Ju Ae.
Badan Intelijen Nasional (NIS) membuat laporan kepada komite intelijen parlemen dengan menyebut bahwa Ju Ae menjadi kandidat kuat untuk menggantikan ayahnya, Kim Jong Un. Meskipun pemilihannya belum final dan Kim Jong Un akhirnya dapat memilih orang lain, dua anggota parlemen mengutip badan mata-mata Korea Selatan meyakini hal tersebut.
"NIS mengatakan telah menentukan bahwa Ju-ae dipersiapkan sebagai penerus Kim dengan mempelajari sebutan yang digunakan Korea Utara untuk merujuknya, seberapa sering ia muncul di depan publik dan di acara mana," menurut anggota parlemen, dikutip Yonhap News, Senin (29/7/2024).
Berdasarkan catatan yang dimiliki NIS, di masa lalu sekitar 60 persen Ju Ae terlibat di kegiatan publik bersama ayahnya, termasuk ke acara militer. Selain itu, Ju Ae juga terlibat di kegiatan lain yang terkait ekonomi.
Meski keterlibatan Ju Ae hanya sebagai 'hyangdo' atau pemandu, hal ini merujuk padanya menunjukkan bahwa ia berada di jalur untuk menjadi pemimpin berikutnya.
"Kata "hyangdo" di Korea Utara berarti menerangi jalan ke depan dalam perjuangan revolusioner dan digunakan untuk para pemimpin atau penerus mereka," ujar Lee Seong-kweun dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa.
Dalam laporan itu, NIS juga mengatakan bahwa Kim tidak menutup kemungkinan untuk memilih orang lain sebagai penerusnya. Hal ini mengingat anak-anaknya yang lain dapat maju atau Korea Utara belum memutuskan siapa penggantinya.
"Sementara itu, pemimpin Korea Utara tersebut tampaknya memiliki masalah kesehatan, dengan berat badan 140 kilogram dan berisiko tinggi terkena penyakit jantung, kemungkinan karena stres, merokok, dan minum," kata NIS.
Kim diyakini telah menunjukkan tekanan darah tinggi dan diabetes sejak awal usia 30-an.
NIS kemudian melaporkan tanda-tanda Kim sedang mencari zat pengobatan alternatif, yang mengarah pada spekulasi bahwa ia mungkin memiliki kondisi yang sulit diatasi dengan menggunakan obat-obatan yang saat ini ia konsumsi.
Terkait kemajuan pengembangan nuklir dan rudal Pyongyang, NIS menghitung total 48 rudal telah diluncurkan pada 14 kesempatan tahun ini.
Badan mata-mata itu juga melaporkan total sekitar 3.600 balon berisi sampah diluncurkan ke Korea Selatan tahun ini, yang diklaim Korea Utara sebagai pembalasan atas aktivis Korea Selatan yang mengirim selebaran propaganda melintasi perbatasan.