Mari Kita Iri dengan Irene O'Shea

Jakarta, era.id - Apa yang kamu kerjakan ketika dikasih bonus oleh Tuhan bisa berumur di atas 100 tahun? Bersyukur, itu sudah pasti. Tapi yang sedang dilakukan oleh Irene O'Shea sungguh luar biasa.

Langit Australia Selatan jadi saksi keberanian dan semangat tinggi dari Irene O'Shea, Minggu (9/12) lalu. Dia adalah seorang nenek-nenek berusia 102 tahun. Meloncat dari pesawat di ketinggian 4.300 meter dan menjadikan Irene O'Shea sebagai pemain skydiver tertua di dunia.

Dilansir dari Strait Times mengutip AFP, Rabu (12/12/2018), Irene O'Shea justru merasa kembali 'normal' setelah meluncur deras dengan prediksi kecepatan 220 km per jam dari ketinggian itu. Kala angin kencang membuat kulit pipinya terus bergetar.

Jangan kaget, ini bukanlah kali pertama Irene O'Shea melakukan skydive. Dua tahun lalu, tepat di ulang tahun ke-100, itulah momen pertama kali skydive Irene O'Shea. Tapi buat panitia, skydive di saat Irene O'Shea berumur 102 tahun dan 194 akan bikin nama Irene O'Shea adalah dalam sejarah.

"Itu sangat jelas di sana, dan cuacanya bagus tapi sangat dingin," kata O'Shea.

Soal pakaian terjun yang dikenakan Irene O'Shea jelas beda dengan instrukturnya. Irene O'Shea mengenakan sweater yang menutup rapat seluruh badannya. Bahkan tangannya tidak dibiarkan terentang. Termasuk setengah mukannya juga yang tertutup rapat.

Di balik aksi ini, terselip sebenarnya sebuah kisah sedih. Apa yang dilakukan Irene O'Shea tidak lain untuk menggalang donasi bagi Asoasiasi Penyakit Motor Neuron (MND) Australia Selatan. Putri Irene O'Shea meninggal akibat penyakit itu beberapa tahun silam.

<iframe src="https://www.facebook.com/plugins/video.php?href=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2FABCNews%2Fvideos%2F304226106855993%2F&show_text=0&width=476" width="476" height="476" style="border:none;overflow:hidden" scrolling="no" frameborder="0" allowTransparency="true" allowFullScreen="true"></iframe>

Tag: