PKB ke PBNU: Yang Buat Kisruh itu Berhentikan!

ERA.id - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mendesak PBNU memberhentikan sosok yang membuat kisruh hubungan antara partainya dan NU.

Ketegangan hubungan ini bermula dari wacana PBNU membentuk tim lima atau semacam panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan PKB ke NU. Belakangan, PBNU mengirimkan utusan ke PKB.

"Yang membuat kisruh itu berhentikan. Yang membuat kisruh, berhentikan.Karena tidak sesuai dengan standar moral al-sunnah wal-jama'ah. Tidak sesuai dengan standar moral ulama. Membuat pernyataan yang kisruh-kisruh," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Dia menegaskan, PKB selalu menghormarti PBNU. Bahkan membuat jarak agar PBNU tak terlibat dalam urusan politik seperti yang menjadi sikap ormas Islam terbesar di Indonesia itu.

Karenanya, dia merasa aneh dengan anggapan bahwa PKB tak pernah menghormati PBNU. Sebaliknya, dia menuding Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf kerap berupaya menggembosi partainya.

"Faktanya, misalnya Gus Yahya, Gus Ipul, PBNU itu selalu menggembosi. Mengganggu apa yang dilakukan PKB," kata Jazilul.

"Tidak ada (PKB tidak menghormati PBNU). Mana? Mana? PBNU kok tiba-tiba gila hormat. Enggak ada hubungannya. Kita ini memperjuangkan aspirasi, ajaran, tuntunan Ahlussunnah Wal Jamaah di bidang politik. Itulah cara menghormati," imbuhnya.

Dia menambahkan, PKB tak pernah menyerang PBNU. Malahan partainya membantu NU dengan menaikan jumlah kursi di parlemen walaupun tidak pernah diapresiasi.

"Di mana menyerangnya justru? PKB membantu PBNU membantu Nahdlatul Ulama secara frontal. Dengan menaikkan kursi PKB secara frontal di seluruh Indonesia. Itu dong caranya melihat. Begitu dong caranya ulama melihat. Begitu dong caranya ulama menghargai. Bukan malah menganggap PKB menyerang frontal," tegasnya.

Wakil ketua MPR itu menegaskan, saat ini PKB justru sedang solid. PKB, kata Jazilul, menolak segala bentuk intervensi yang dilakukan PBNU untuk mengambil alih PKB.

"PKB hari ini sedang solid-solidnya. Seluruh jajaran akan menolak siapapun yang mencoba mengintervensi, mengambil alih, atau melanggar konstitusi, melawan hukum yang berdampak pada pengambil alihan menghilangkan kedaulatan partai," pungkasnya.