Sambangi Kantor Golkar, Jusuf Hamka Bawa Surat Pengunduran Diri

ERA.id - Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka alias Babah Alun resmi mengajukan surat pengunduran diri dari kepengurusan partai berlambang pohon beringin.

Dari pantauan di lokasi, sekitar pukul 10.04 WIB, Babah Alun tiba di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (12/8/2024). Dia menyebut akan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.

"Saya mau serahkan ke Pak Sekjen suratnya," katanya.

Dia tak banyak bicara, namun sempat memperlihatkan surat pengunduran dirinya kepada awak media. Adapun surat itu ditulis di Bandung, 11 Agustus 2024.

Dalam surat itu juga disampaikan sejumlah alasan pengunduran diri. Salah satunya ingin kembali sebagai pekerja sosial dan meneruskan program 'Masjid Babah Alun' di 38 provinsi.

Usai memperlihatkan surat pengunduran diri, pengusaha jalan tol itu langusng naik ke lantai atas.

"Saya ke atas dulu," kata Babah Alun.

Pengunduran diri Babah Alun dari kepengurusan Partai Golkar bebarengan dengan pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar.

Sebelumnya, dia mengaku keinginannya untuk mundur sudah muncul sejak Juli lalu.

"Momentumnya saya pas bersamaan. Tapi kalau mundurnya niatnya udah mulai dari bulan Juli kemarin. Tapi pas momentumnya aja," ujar dia, Minggu (11/8).

Ia mengungkapkan, sang istri yang menganjurkan dirinya untuk mundur dari dunia politik dan kembali menjadi pekerja sosial. Apalagi, menurut dia, urusan politik tidak cocok dengan dirinya.

Babah Alun juga memastikan, ia tidak akan bergabung dengan partai politik manapun setelah mundur dari Golkar.

"Dan juga kami sebentar lagi punya cucu, bulan September ini, jadi kemudian kami tidak bisa keluar negeri nanti kalau jadi pejabat publik. Jadi saya akan kembali ke khitoh, khitohnya adalah pekerja sosial. Saya tidak akan berafiliasi dan saya tidak pindah partai politik, dan tidak akan masuk ke politik lagi, berafiliasi ke partai politik apapun," tegas Babah Alun.

"Alasannya saya kira terlalu keras, dan terlalu kasar politik itu buat saya. Dan tidak pantas dengan apa anatomi karakter saya, tidak pantas," sambungnya menjelaskan.

Selain itu, Babah Alun menilai, Airlangga memiliki alasan yang besar dalam melepas jabatan sebagai Ketua Umum Golkar. Namun, ia enggan memerinci hal tersebut.

"Dan saya lihat dengan Pak Airlangga mundur, ini satu momentum karena pasti Pak Airlangga mundur pasti ada satu alasan besar, yang kita nggak tahu. Tapi buat saya, ya saya cukup tahu dan saya cukup ngerti, saya tidak ingin main kasar dan saya tidak ingin main keras. Makanya saya kembali ke khitoh, pekerja sosial," ungkap dia.