Intip 5 Tren Revolusi Teknologi AI di Industri Kecantikan dan Fesyen
ERA.id - Penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) dan augmented reality (AR) diklaim bisa membantu proses diagnosa untuk penanganan masalah kulit, sehingga rekomendasi perawatan lebih akurat.
AI dan AR untuk industri kecantikan dan fesyen serta pengembang solusi 'Beautiful AI', mengumumkan dirilisnya laporan tren global terbaru mereka, “Tren AI Teratas yang Ikut Membentuk Industri Kecantikan dan Fesyen pada 2024.”
Sejak kemunculannya, AI telah mentransformasi berbagai industri dengan kemampuannya untuk meningkatkan keterlibatan konsumen, menyederhanakan layanan konsumen, dan mendorong inovasi dalam perjalanan belanja konsumen.
Dengan semakin berkembangnya ekspektasi konsumen di era digital, AI hadir sebagai teknologi penting yang mendorong brand dan peritel untuk lebih tanggap terhadap kebutuhan konsumen, serta untuk memastikan keberlanjutan dan profitabilitas yang lebih baik.
Dari keterangan resmi Perfect Corp yang diterima ERA, tren AI teratas yang dihadirkan dalam laporan ini dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
1. Lebih personal
Asisten berbasis AI, seperti perangkat SkincareGPT dan BeautyGPT yang inovatif dari Perfect Corp, memungkinkan brand untuk memberikan rekomendasi yang sesuai dan layanan pelanggan yang responsif, meningkatkan pengalaman berbelanja dan loyalitas konsumen, menawarkan saran kecantikan secara langsung, menganalisis kulit, dan virtual try-on produk melalui percakapan yang interaktif, menghadirkan layanan yang lebih personal bagi konsumen kecantikan.
2. Pengalaman lebih immersif
Teknologi AI yang canggih akan merevolusi pengalaman berbelanja virtual, memungkinkan konsumen untuk mendapat visualisasi tampilan kecantikan dan fesyen yang sangat realistis, sehingga konsumen lebih yakin saat membeli produk dan mengurangi pengembalian produk.
3. AI akan mendorong keberlanjutan
Perangkat virtual try-on yang didukung AI akan mengurangi kebutuhan produk sampel di industri kecantikan dan fesyen, sehingga membantu branddapat beroperasi secara lebih berkelanjutan.
Pengalaman virtual try-on produk juga memungkinkan brand untuk memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi kepada konsumen, memenuhi kebutuhan setiap pelanggan dengan produk yang paling sesuai, dan mengurangi limbah yang dihasilkan saat proses pengembalian produk.
4. Potensi baru untuk kreativitas dan personalisasi
AI generatif membuat brand dapat memproduksi konten yang dinamis dan lebih personal dalam skala besar, yang memungkinkan konsumen untuk mendapat inspirasi kreatif yang lebih tinggi.
Mulai dari kampanye pemasaran yang dihasilkan oleh AI hingga karya seni dan pengeditan yang disempurnakan oleh AI, AI generatif membuka berbagai potensi baru bagi brand dalam bercerita dan meningkatkan keterlibatan konsumen.
5. Mendorong kesuksesan brand dan peritel
Dari rekomendasi yang dipersonalisasi hingga layanan pelanggan yang lebih baik, AI akan mengoptimalkan setiap tahap perjalanan konsumen, mendorong efisiensi operasional, dan meningkatkan kepuasan konsumen secara keseluruhan.