Nutrisi Penting bagi Ibu Menyusui untuk Booster ASI

ERA.id - Pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif dengan kualitas terbaik dapat menunjang tumbuh kembang si kecil secara optimal. Tapi sayangnya, cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih menemui sejumlah hambatan.

Menurut WHO (World Health Organization), cakupan ASI eksklusif terhadap bayi Indonesia berusia di bawah usia 6 bulan pada tahun 2023 tercatat 73,97 persen. Angka ini naik dibandingkan tahun 2022 yang senilai 67,96 persen. 

Data tersebut menunjukkan, perlu adanya dukungan terhadap ibu menyusui, apalagi banyak ibu menyusui merupakan pekerja. Dalam hal ini, dukungan untuk menjaga kesehatan ibu menyusui agar dapat tetap memberikan ASI eksklusif untuk buah hati.

“Proses wanita sangat panjang dan bervariasi, mulai saat kehamilan dan berlanjut hingga proses menyusui. Banyak keperluan yang harus dilakukan, yaitu mulai dari menyediakan waktu hingga nutrisi terbaik untuk ibu dan anak. Belum lagi kalau ASI tidak lancar atau seret, apalagi para working mom, mengalami hal-hal berat dalam memberikan ASI eksklusif untuk bayi mereka. Padahal fungsi ASI eksklusif yang diberikan pada enam bulan pertama di awal kehidupan sang bayi sangat penting,” ujar Medical Executive PT Kalbe Farma Tbk, dr. Desta Wulan Restu, dalam keterangan pers Lactamor. 

Manfaat ASI eksklusif untuk ibu dan buah hati, kata dr. Desta, sangat banyak. Selama enam bulan awal, bayi mendapatkan nutrisi dari ASI yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. 

Selain itu, disarankan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) bahwa bayi juga perlu mengonsumsi vitamin D3 sebagai tambahan nutrisi. ASI sendiri bisa meningkatkan daya tahan tubuh bayi, karena terdapat salah satunya adalah immunoglobulin A yang berfungsi sebagai imunitas. 

“Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif bisa mendapatkan imunitas yang lebih baik. Bahkan, ternyata memberikan ASI secara eksklusif juga memberikan manfaat kepada ibu, seperti menurunkan berat badan ibu secara tidak langsung."

"Kedua, jika memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, kemungkinan KB secara alami lebih besar efektif dibandingkan ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif. Ketiga, akan meningkatkan kedekatan antara si ibu dan bayinya, karena adanya kotak langsung skin to skin,” jelas dr. Desta.

Pemberian ASI eksklusif sebagai nutrisi satu-satunya untuk bayi selama enam bulan awal, dapat dilanjutkan ASI bersama MPASI (makanan pendamping ASI) selama dua tahun.

Ibu menyusui juga perlu mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang seperti yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, serta tambahan vitamin dan mineral dari buah dan sayur. 

Maka dari itu, pemberian nutrisi sehat dan seimbang pada ibu menyusui penting untuk diperhatikan supaya ASI yang diproduksi juga berkualitas, serta badan ibu selalu sehat dan fit sehingga tidak mengganggu proses menyusui.

Tetapi sayangnya mungkin beberapa ibu menyusui kerap menemui beberapa kendala, seperti sulitnya mendapatkan sumber nutrisi secara konsisten setiap harinya. 

Para ibu bisa mendapatkan booster ASI alami, contohnya sumber-sumber makanan dari sayuran hijau, yaitu bayam dan daun katuk. 

"Selain makanan pokok yang bisa kita dapatkan dari real food, ibu menyusui juga bisa menambahkan nutrisi dengan suplementasi khusus menyusui yang tujuannya untuk mem-booster kualitas dan kuantitas ASI,” papar dr. Desta.

Perlu dipahami, nutrisi vitamin dan mineral biasanya sudah diformulasi membantu memenuhi nutrisi ibu, mulai dari kehamilan sampai menyusui. Namun terkadang, ibu-ibu suka lupa atau berhenti minum vitamin kalau anaknya sudah lahir, yang diberikan vitamin anaknya saja. 

Padahal mindset ini yang harus dikoreksi, karena sebenarnya ibu menyusui tetap membutuhkan nutrisi yang baik dan seimbang.