Soal Bahlil Diklaim Didukung 30 DPD untuk Jadi Ketum Golkar, Agus Gumiwang: Insyaallah

ERA.id - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita merespons kabar lebih dari 30 DPD Golkar menyetujui Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang baru. Ia tak banyak berkomentar soal hal tersebut.

"Insyallah," kata Agus singkat di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (13/8/2024) malam.

"Jawaban saya, insyallah," tambahnya menegaskan.

Saat ditanya apakah Bahlil calon tunggal Ketua Umum Golkar, Agus enggan menjawab. Sebab, jelas dia, hingga kini belum diketahui siapa saja sosok yang akan maju mencalonkan diri.

"Kita lihat dong, kita lihat. Wong yang maju aja belum ada kan bagaimana kita bisa apa namanya meng-ini-kan calon tunggal ya," ujar dia.

Agus pun mempersilakan setiap DPD Golkar, baik di provinsi maupun kota untuk menentukan dukungan masing-masing terhadap ketua umum yang baru.

"Kita berikan apa, hak kepada DPD-DPD provinsi dan kabupaten kota se-Indonesia untuk memilih ketum kan," jelas Agus.

Lebih lanjut Agus menegaskan, dirinya tidak maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Dia mengaku memiliki alasan pribadi atas keputusan itu.

"Saya tidak maju," tegas dia.

Sebelumnya, politisi senior Partai Golkar Idrus Marham mendukung Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menjadi ketua umum Partai Golkar. Menurutnya, Bahlil memenuhi syarat memimpin partai berlambang pohon beringin.

Hal itu sekaligus menjawab tudingan sejumlah pihak menolak sosok Bahlil, dengan alasan tak memenuhi syarat maju sebagai ketua umum.

"Sudah mulai juga, sudah mulai menolak ada pernyataan mengatakan Bahlil tidak memenuhi syarat," kata Idrus di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (13/8).

"Ya saudara Bahlil adalah memenuhi syarat," tegasnya.

Dia menjelaskan, pada saat kepmimpinan Aburizal Bakrie, Bahlil pernah menjabat sebagai bendahara DPD Golkar Papua. Hal itu dibuktikannya dengan menunjukan surat keputusan (SK) kepengurusan Partai Golkar.

Dengan begitu, menurutnya Bahlil memenuhi syarat yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar, bahwa syarat menjadi ketua umum harus pernah menjadi pengurus DPP satu periode atau pengurus DPD I Partai Golkar.

"Di dalam AD/ART kan sudah jelas bahwa salah satu syarat mutlak harus dipenuhi adalah untuk menjadi calon ketua umum adalah pernah menjadi pengurus DPP satu periode atau organisasi pendiri, atau pengurus satu tingkat di bawahnya yaitu DPD I Partai Golkar di mana pun dia," paparnya.

Lebih lanjut, dia juga mengklaim bahwa Bahlil sudah mengantongi dukungan dari 30 DPD yang menghendakinya jadi ketua umum Partai Golkar. Hanya ada beberapa daerah yang belum menyatakan dukungan.

"Saya punya keyakinan itu, jadi kalau sudah kaya gini, bahkan pikirannya bagus untuk menjadi ketua umum," kata Idrus.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto secara mendadak menyampaikan mengundurkan diri dari posisi ketua umum Partai Golkar pada Minggu (11/8). Alasannya karena urusan pribadi.