Amerika Serikat Kecam Menteri Israel yang Serbu Masjid Al-Aqsa: Memperburuk Situasi!
ERA.id - Amerika Serikat mengecam tindakan provokasi oleh Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir. Ben-Gvir menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yarusalem Timur bersama orang-orang radikal Israel.
"Amerika Serikat sangat menentang kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke Haram al-Sharif/Temple Mount pada 13 Agustus, yang menunjukkan pengabaian terang-terangan terhadap status quo bersejarah sehubungan dengan tempat-tempat suci di Yerusalem," kata Blinken, dikutip Anadolu, Rabu (14/8/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan setelah sekitar 2.250 pemukim ilegal Israel serta Ben-Gvir, sesama Menteri partai Otzma Yehudit Yitzhak Wasserlauf dan anggota Knesset dari partai Likud Amit Halevi menyerbu kompleks tersebut untuk memperingati Tisha B'Av, hari puasa tahunan bagi orang Yahudi.
Blinken menyebut tindakan provokasi itu hanya akan memperburuk ketegangan di Gaza. Apalagi dalam beberapa pekan terakhir proses negosiasi gencatan senjata dan pertukaran sandera terus diupayakan oleh para mediator.
"Tindakan provokatif ini hanya memperburuk ketegangan di saat yang krusial ketika semua fokus seharusnya tertuju pada upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan mengamankan pembebasan semua sandera serta menciptakan kondisi untuk stabilitas regional yang lebih luas," jelas Blinken.
Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Umat Yahudi menyebut area tersebut sebagai Temple Mount, yang diyakini sebagai lokasi dua kuil Yahudi kuno.
Ben-Gvir saat itu mengatakan bahwa umat Yahudi berhak melakukan ibadah di Masjid Al-Aqsa. Padahal orang Yahudi tidak diperbolehkan untuk beroda di sana.
"Kebijakan kami adalah mengizinkan doa," kata Ben-Gvir saat ia melewati barisan pengunjung Yahudi yang bersujud di tanah, sementara yang lain bernyanyi dan bertepuk tangan untuk merayakannya.
Waqf, yayasan yang mengelola situs tersebut, mengatakan sekitar 2.250 orang Yahudi memasuki situs tersebut pada hari Selasa.
Ben-Gvir, kepala salah satu partai nasionalis-religius dalam koalisi sayap kanan Netanyahu, telah berulang kali berselisih dengan menteri lain atas seruannya untuk mengizinkan ibadah di kompleks tersebut, yang telah menjadi pemicu konflik berulang dengan Palestina selama bertahun-tahun.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Pada 1980, Israel mencaplok seluruh kota, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.