Cawagub DKI Agung Yulianto Dekat dengan Sandi
"Kalau untuk kader PKS, itu dia sifatnya penugasan. Jadi kami kalau ditugaskan jadi apapun siap. Jadi apapun enggak jadi masalah. Itu kader PKS. Ini posisinya ditugaskan. Artinya, disuruh fit and proper ya ayo, enggak jadi masalah," tutur Agung, di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018).
Tak hanya itu, Agung juga mengaku punya modal lain untuk menggantikan Sandiaga Uno atas jabatan wagub DKI. Pria lulusan akuntansi tersebut pernah menjabat sebagai direktur BUMN tahun 2000-2003.
"Sekarang, bisnis yang saya geluti adalah Halal Network Internasional. Ini adalah usaha yang sifatnya mengentaskan atau menyukseskan UMKM," ucap dia.
"Jadi, memang saya dengan Pak Sandi begitu dekat karena banyak kesamaan visi," lanjut dia.
Meski siap mengikuti mekanisme pemilihan wagub DKI, Agung pun mengaku akan menjalani amanat tersebut dengan tulus. Oleh sebab itu, Agung mengaku ikhlas bila dirinya nantinya tak terpilih.
"Saya tulus enggak kepikiran jadi wagub. Jadi syukur enggak ya udah syukur. Tapi sekarang ditunjuk, disuruh, yaudah siap. Saya cuma berfikir yang penting sekarang kita bisa bermanfaat," ungkapnya.
Biar kamu tahu, DPD Partai Gerindra dan PKS akhirnya telah menyepakati jatah kursi wagub DKI yang kosong sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri kini diserahkan ke PKS.
Kedua calon wagub yang berasal dari kader PKS adalah Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.
Kendati begitu, kesepakatan itu tidak menyodorkan kursi wagub secara cuma-cuma. Nama-nama yang dicalonkan oleh PKS untuk menjadi orang nomor dua DKI tersebut harus melaksanakan mekanisme uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test.
Tim penguji dari PKS telah ditetapkan, yaitu Ketua Fraksi DPRD PKS Suhaimi dan Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo, Sementara dari Gerindra mengutus Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Syarif dan peneliti Lembaga Ilmu Pengtahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro.