Kenali Prosedur Ablasi untuk Aritmia, Bantu Pasien Supaya Tidak Minum Obat Seumur Hidup

ERA.id - Melakukan ablasi pada jantung merupakan pilihan tindakan medis yang bisa dilakukan pada pasien penderita aritmia atau gangguan irama jantung.

Teknologi ini membantu detak denyut jantung pasien yang awalnya tidak beraturan atau cepat menjadi normal kembali.

Aritmia yang membuat denyut jantung cepat terjadi karena adanya gangguan pada bagian pusat jantung. Dengan menggunakan ablasi, gangguan yang sering disebut korslet itu dibenarkan ke kondisi baik. 

“Kalau yang cepat (denyut jantung), itu biasanya ada yang korslet di distriknya,” kata dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, Spesialis Jantung & Pembuluh Darah, Konsultan Aritmia Eka Hospital BSD, saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

“Kalau yang tidak beraturan ataupun yang cepat kita obati dengan ablasi, yang korslet-korslet kita benarin,” tambahnya. 

Dengan adanya ablasi ini, maka pasien penderita aritmia memiliki dua pilihan pengobatan, yakni diablasi atau minum obat seumur hidup. Jika sudah diablasi, sebagian besar pasien aritmia tidak lagi harus minum obat seumur hidup, untuk menjaga denyut jantungnya tetap stabil. 

“Pasien punya dua pilihan juga, mau minum obat seumur hidup atau kita ablasi, kita benarin supaya korslet-korsletnya nggak muncul lagi. Setelah kita ablasi, korsletnya benar, pasiennya nggak perlu minum obat lagi sebagian besar,” jelasnya. 

Dokter Ignatius mengatakan bahwa memang ada pasien aritmia yang sudah diablasi harus tetap minum obat. Namun, kasus ini sangat jarang terjadi. 

“Sedikit saja mungkin di bawah 10 persen tetap minum (obat),” pungkasnya.

Ablasi pada jantung terbagi menjadi dua metode, yang mana prosedur medis ini tersedia di Eka Hospital. Ada ablasi frekuensi radio, menggunakan energi panas untuk menghilangkan jaringan yang menyebabkan aritmia dan cryoablation yang dilakukan menggunakan suhu yang sangat dingin untuk menghancurkan jaringan penyebab aritmia.