Kenapa Anggaran Pilkada Membengkak?
This browser does not support the video element.
Jakarta, era.id - Anggaran Pilkada 2018 mencapai lebih dari Rp15 triliun dan masih bisa membengkak hingga Rp20 triliun. Pasalnya, dari 171 daerah yang menyelenggarakan pilkada, 17 di antaranya adalah pemilihan gubernur.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraeni menyampaikan, anggaran pilkada biasanya membengkak karena urusan logistik, alat peraga kampanye, dan distribusinya.
Menjadi pekerjaan rumah komisi pemilihan umum di daerah untuk transparan dalam penggunaan anggaran pilkada. Menurut Titi, publik akan kehilangan kepercayaan pada politik jika penyelenggara pemilu tidak transparan, khususnya dalam penggunaan angggaran.
Bagaimana wawancara lengkapnya? Simak video di bawah ini...
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraeni menyampaikan, anggaran pilkada biasanya membengkak karena urusan logistik, alat peraga kampanye, dan distribusinya.
Menjadi pekerjaan rumah komisi pemilihan umum di daerah untuk transparan dalam penggunaan anggaran pilkada. Menurut Titi, publik akan kehilangan kepercayaan pada politik jika penyelenggara pemilu tidak transparan, khususnya dalam penggunaan angggaran.
Bagaimana wawancara lengkapnya? Simak video di bawah ini...