Penyakit Jantung Bisa Dialami Anak Muda, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
ERA.id - Tak hanya orang dengan usia lanjut, penyakit jantung juga bisa dialami oleh anak-anak muda. Baik itu penyakit jantung koroner maupun serangan jantung dan henti jantung.
“Pasien-pasien bawaan (penyakit jantung) itu biasanya muda-muda, di bawah 35 tahun. Sedangkan kalau koroner, itu penyakit orang tua ya, tapi sekarang banyak (dialami) yang muda juga,” ungkap dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, Spesialis Jantung & Pembuluh Darah, Konsultan Aritmia Eka Hospital BSD, saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (29/8/2024).
Salah satu faktor penyebab menderita penyakit jantung di usia muda adalah faktor keturunan, dengan orangtua yang memiliki riwayat penyakit jantung.
“Faktor keturunan juga. Kalau orangtua laki-laki, ayah kena serangan jantung di bawah usia 55 tahun, atau orangtua perempuan kena serangan jantung di bawah 65 tahun, anaknya punya risiko,” jelasnya.
Namun, keturunan bukan menjadi satu-satunya faktor penyebab penyakit jantung di usia muda. Bisa terjadinya penyakit jantung juga disebabkan oleh gaya hidup.
Jika gaya hidup yang merokok, tidak memerhatikan kesehatan tubuh, mulai dari nilai gula darah, tingkat kolestrol tinggi, dapat menyebabkan risiko terkena penyakit jantung meningkat.
Dengan demikian, gaya hidup harus sehat untuk mencegah penyakit jantung, terlebih jika orangtua memiliki riwayat penyakit tersebut.
“Tetapi itu bukan satu-satunya faktor risiko. Kalau dia bisa (jaga) tensinya bagus, gulanya bagus, kolestrolnya bagus, nggak merokok, ya faktor risikonya bisa minimal. Tapi kalau sudah keturunan, merokok lagi, diabetes lagi, ya itu bisa kena serangan jantung di usia lebih muda,” jelasnya.
“Harus menjaga supaya kita jangan sampai ada faktor risiko, jangan darah ada darah tinggi, kencing manis, kolestrol, jangan merokok. Itu faktor yang bisa kita ubah,” tambahnya.
Selain itu, melakukan pengecekan kesehatan secara berkala juga perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi jantung.
“Penting juga untuk medical check up. Serangan jantung tidak terprediksi, pasien yang sehat, besoknya tiba-tiba serangan jantung. Dengan medical check up kita tahu profile risk kita masing-masing,” pungkasnya.