SBY Singgung Kecurangan Pemilu
“Kami bahas secara mendalam, ini banyak sekali suara di pusat dan daerah khawatir, kalau terjadi kecurangan dalam pemilu mendatang,” katanya, saat konferensi pers, di kediaman pribadinya, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).
Laporan yang masuk, kata SBY, tak lantas diamininya. Sebagai mantan calon presiden yang maju dua periode, dia mengaku, perlu mendalami informasi seperti ini.
Namun, menurut SBY, banyaknya laporan terkait kekhawatiran adanya kecurangan disertai dengan pernyataan, informasi ini dinilainya perlu dipercaya.
“Sebagai mantan capres dua kali, tentu tidak boleh begitu saja mengamini bahwa terjadi praktik kecurangan dan bakal ada kecurangan. Tidak boleh. Jangan-jangan itu hoaks. Tapi karena banyak sekali yang menyampaikan disertai dengan testimoni, informasi yang layak dipercaya,” ujarnya.
Karena itu, presiden ke-6 ini mengaku, di dalam pertemuannya dengan Prabowo Subianto, sepakat untuk menjalankan pemilu yang damai, jujur dan adil.
“Maka kami sepakat bagaimanapun kita semua harus betul-betul menjalankan pemilu yang damai, jujur dan adil. Peaceful, free and fair election,” tuturnya.
Menurut dia, semua pihak harus dapat mengingatkan dan menolak agar tidak ada kecurangan. Sebab, katanya, jika kecurangan dilakukan secara masif tidak baik untuk negeri.
“Karena itu kami harus bekerja bersama mencegah, mengingatkan dan menolak jangan sampai ada kecurangan. Sebab, kalau ada kecurangan apalagi masif tidak baik bagi negeri. Tercoreng demokrasi kita, tercoreng pemilu kita. Apalagi, kalau rakyat tidak terima, kita bisa mengalami krisis dan bukan itu yang kita harapkan,” jelasnya.