Ibu di Makassar Ditebas Parang oleh Anaknya, Tetangga Ngapain Saja Selain Merekam?
ERA.id - Polisi mengungkap motif di balik tindakan SA (39), perempuan di Makassar, Sulawesi Selatan, yang menebas ibu kandungnya, SS (64), menggunakan parang. Diduga, pelaku merasa tersinggung setelah diminta membersihkan rumah. Tak cuma itu, polisi menduga SA (39) mengidap gangguan jiwa (ODGJ).
Kapolsek Bontoala, Kompol Muhammad Idris di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/9/2024) mengaku, insiden terjadi pada Selasa (24/9/2024) petang di rumah korban, Jalan Tinumbu, Lorong 148, nomor 63C, Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar.
Di halaman rumah pelaku, SA mengenakan daster berwarna putih dengan rambut terurai terlihat beberapa kali mengayunkan parang diduga tumpul ke tubuh ibunya meskipun korban sudah tak berdaya bersimbah darah. Saat kejadian, warga terus merekam melalui ponselnya hingga viral di media sosial.
Selain merekam, ada juga yang menyaksikan dari luar rumah berpagar besi tinggi tersebut yang berteriak, bahkan melempari benda ke pelaku agar pelaku menghentikan perbuatannya, tapi sayangnya tidak digubris.
Beruntung, aparat bersama warga segera masuk dan menghentikan aksinya tersebut lalu pelaku diamankan, sedangkan korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut (Jala Ammari).
Dari informasi, menurut Kapolsek, ada banyak luka di tubuh korban, karena pelaku menggunakan parang menebas membabi buta pada pergelangan tangan, wajah di bagian pipi, kepala, badan, kaki, dan beberapa luka kecil ditimbulkan.
"Pelaku melakukan itu karena tidak terima ditegur oleh ibunya untuk membersihkan rumah, sehingga merasa tersinggung akhirnya dia melakukan penganiayaan itu dengan menggunakan parang," papar Kapolsek.
"Menurut informasi warga bahwa anak tersebut mengalami gangguan jiwa sudah sejak lama, dan masih tinggal bersama kedua orang tuanya," tutur Kompol Idris.
Polisi sudah memasang garis polisi di lokasi kejadian serta mengedukasi masyarakat supaya tidak terprovokasi melakukan tindakan terhadap keluarga tersangka termasuk berkoordinasi dengan RT/RW maupun tokoh masyarakat setempat.
"Informasi dari keluarga, pelaku sering mengamuk apabila ditegur sehingga orang tua sering mengalah dari kelakuan anaknya," katanya.
Ia menjelaskan, kondisi korban saat dibawa ke rumah sakit dalam keadaan sadar dan masih hidup, namun kondisinya kritis. Barang bukti sebilah parang juga telah diamankan polisi.