Donald Trump Ancam Tutup Google Bila Menang Pilpres, Ini Penyebabnya

ERA.id - Mantan presiden AS, Donald Trump, mengancam akan menuntut Google bila menang pemilihan November mendatang. Ancaman ini atas tuduhan dukungan yang bias terhadap Kamala Harris.

Dalam unggahan di Truth Social, Trump menuduh bahwa Google mengoperasikan sistem ilegal, yang memuat cerita-cerita negatif tentang dirinya. Trump juga menuduh raksasa teknologi itu memanipulasi hasil pencarian untuk menguntungkan Wakil Presiden Kamala Harris.

"Ini adalah AKTIVITAS ILEGAL," kata Trump, dikutip USA Today, Minggu (29/9/2024).

"Saya akan meminta mereka dituntut, pada tingkat yang paling tinggi, saat saya memenangkan Pemilu dan menjadi Presiden Amerika Serikat!," imbuhnya menambahkan.

Pernyataan Trump diduga mengacu pada sebuah studi oleh Media Research Center yang konservatif, yang mengklaim bahwa algoritme pencarian Google secara tidak proporsional menguntungkan Harris daripada Trump.

Studi tersebut, yang diliput oleh outlet seperti Fox News dan New York Post, difokuskan pada pencarian yang dilakukan pada 6 September 2024, untuk 'perlombaan presiden Donald Trump 2024'.

Dari hasil itu, ditemukan bahwa bagian "Berita Utama" menampilkan tujuh artikel yang dinilai lebih condong ke Kamala Harris, seperti New York Times dan Politico, sebelum menautkan ke situs web kampanye Trump.

Namun Google membantah tuduhan itu. Seorang juru bicara perusahaan, menyatakan bahwa hasil pencarian mencerminkan konten yang terus berubah yang tersedia di web dan tidak dimanipulasi untuk menguntungkan kandidat mana pun.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa studi Media Research Center meneliti satu istilah pencarian pada satu hari tertentu, mencatat bahwa situs web kampanye Trump dan Harris berada di peringkat teratas.