Akui Bom Tenda Pengungsi di RS Syuhada Al-Aqsa, Israel Tuding Hamas Dirikan Pusat Komando
ERA.id - Militer Israel mengakui bahwa mereka telah mengebom tenda-tenda yang menampung para pengungsi di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza bagian tengah.
Serangan yang dilakukan pada Minggu (13/10) malam waktu setempat itu mengakibatkan tewasnya empat warga Palestina dan 40 lainnya terluka, termasuk luka bakar parah. Pasukan militer Israel (IDF) mengklaim bahwa serangan itu mengenai sasaran di pusat komando musuh.
"Dengan arahan dari intelijen IDF (angkatan darat) dan ISA, IAF (angkatan udara) melakukan serangan tepat sasaran terhadap para anggota yang beroperasi di dalam pusat komando dan kendali di wilayah Deir al-Balah," kata pernyataan IDF, dikutip Anadolu, Senin (14/10/2024).
Dalam pernyataan itu, IDF juga mengatakan bahwa Rumah Sakit Shuhadah Al-Aqsa telah digunakan sebagai markas Hamas. Hamas memakai rumah sakit itu sebagai pusat komando untuk menyerang IDF dan Israel.
"Pusat komando dan kendali, yang tertanam di dalam kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai rumah sakit 'Shuhadah Al-Aqsa', digunakan oleh para anggota Hamas untuk merencanakan dan melaksanakan serangan teroris terhadap pasukan IDF dan Israel," katanya.
Sebelumnya pada Minggu (13/10), pesawat tempur Israel mengebom beberapa tenda pengungsi di halaman rumah sakit, yang memicu kebakaran besar yang membakar sekitar 30 tenda.
Serangan yang menyebabkan kebakaran hebat itu menewaskan empat warga Palestina dan 40 lainnya cedera, kata pejabat Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa kepada kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Menurut pernyataan tertulis dari kantor media pemerintah di Gaza, serangan itu adalah yang ketujuh kalinya dilakukan oleh tentara Israel yang menargetkan tenda-tenda warga sipil yang mengungsi di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Pesawat tempur Israel mengebom tenda-tenda warga sipil yang mengungsi di kompleks rumah sakit tersebut sebelumnya pada 10 Januari, 13 Maret, 22 Juli, 4 Agustus dan 27 September.
Berdasarkan foto yang beredar, banyak orang yang terjebak di dalam kobaran api. Saksi mata juga melaporkan bahwa api menyebar dengan cepat karena bahan nilon dan kain yang mudah terbakar yang digunakan di tenda-tenda tersebut.
Di sisi lain, tim medis mengevakuasi beberapa orang yang terluka, termasuk perempuan dan anak-anak, yang pakaiannya terbakar akibat ledakan tersebut.