Air India Express Dilanda Teror Bom, Singapura Kerahkan Dua Jet Tempur Kawal Pendaratan di Changi

ERA.id - Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) menerbangkan jet tempur F-15SG menyusul ancaman bom pada penerbangan Air India Express. Jet tempur itu diluncurkan setelah RSAF menerima email yang menyatakan adanya bom di dalam Air India Express tujuan Singapura.

Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen, mengatakan bahwa informasi temuan bom itu diterima setelah maskapai Air India Express menerima email adanya bom di dalam pesawat, Selasa (15/10) malam. Dua jet tempur F-15SG dikerahkan untuk mengawal Air India Express yang akan mendarat di Bandara Changi.

"Dua jet F-15SG mengawal pesawat tersebut menjauh dari daerah padat penduduk dan mendarat di Bandara Changi sekitar pukul 10.04 malam, lebih dari satu jam setelah dijadwalkan mendarat," kata Ng, dikutip CNA, Rabu (16/10/2024).

Bom itu disebut berada di pesawat AXB684 yang terbang menuju Singapura. Setelah menerima informasi tersebut, RSAF juga mengerahkan sistem Pertahanan Udara Berbasis Darat dan juga mengerahkan tim penjinak bom.

"Begitu mendarat, pesawat tersebut diserahkan ke Polisi Bandara," ujar Ng.

"Terima kasih banyak atas dedikasi dan profesionalisme Angkatan Bersenjata Singapura dan Tim Dalam Negeri yang menjaga kami tetap aman di rumah, bahkan saat ada ancaman di sekitar kami," tambahnya.

Sementara itu, Kepolisian Singapura (SPF) mengatakan bahwa mereka diberitahu tentang ancaman bom sekitar pukul 20.25 waktu setempat. Setelah mendarat, polisi langsung melakukan pemeriksaan dan tidak menemukan bom atau barang-barang yang mengancam jiwa.

"Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Changi sekitar pukul 22.04, di bawah pengawalan pesawat tempur RSAF. Polisi menyelesaikan pemeriksaan keamanan setelahnya. Tidak ada barang-barang yang mengancam yang ditemukan," ujar SPF.

Lebih lanjut, kepolisian Singapura akan menyelidiki teror dan ancaman bom yang membahayakan keamanan dengan serius. Pihaknya juga akan mengambil langkah tegas terhadap siapa pun yang menyebarkan infromasi tidak berdasar.

"Polisi menanggapi ancaman keamanan dengan serius dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang dengan sengaja menimbulkan keresahan publik," tegas SPF.

Air India Express adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Air India dan bagian dari grup Tata.

Diketahui, penerbangan AXB684 lepas landas dari Madurai sekitar pukul 13.54 dan dijadwalkan mendarat di Singapura sekitar pukul 20.50, menurut situs web pelacakan penerbangan Flightradar24.

Ancaman bom di penerbangan maskapai asal India ini bukan yang pertama kali dilaporkan terjadi selama pekan ini. Media lokal melaporkan penerbangan Air India Express dari Ayodhya ke Bengaluru juga menerima ancaman bom palsu pada hari Selasa (15/10), menurut NDTV.

Selain itu, satu penerbangan Air India dari New Delhi ke Chicago terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Iqaluit di Kanada setelah ancaman keamanan diunggah secara daring.

"Air India mencatat bahwa maskapai itu, dan maskapai penerbangan lokal lainnya, telah menjadi sasaran sejumlah ancaman dalam beberapa hari terakhir," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.

Hoaks serupa diterima oleh maskapai penerbangan berbiaya rendah India, IndiGo, untuk dua penerbangan dari Mumbai pada hari Senin, yang akan terbang ke Jeddah di Arab Saudi dan satu lagi ke Muscat di Oman.

NDTV melaporkan bahwa penerbangan SpiceJet SG116 dari Darbhanga ke Mumbai dan penerbangan Akasa Air QP1373 dari Bagdogra ke Bengaluru juga menerima ancaman bom pada hari Selasa.