Telepon Prabowo Subianto Usai Dilantik Jadi Presiden, Xi Jinping: Saya Ingin Menjaga Komunikasi Strategis
ERA.id - Presiden China Xi Jinping memberi ucapan selamat atas pelantikan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Presiden Xi yang tidak hadir secara langsung berharap bisa terus menjalin hubungan bilateral dengan Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
"Pada 20 Oktober 2024, Presiden Xi Jinping menelepon Prabowo Subianto untuk mengucapkan selamat atas pelantikannya sebagai Presiden Indonesia," kata Kementerian Luar Negeri China, dikutip Antara, Minggu (20/10/2024).
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029 dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10).
"Presiden Xi Jinping menyatakan bahwa China dan Indonesia adalah tetangga yang bersahabat secara tradisional," bunyi pernyataan itu .
Hubungan kemitraan strategis komprehensif antara China-Indonesia, dinilai terus meningkat secara stabil dan telah memasuki tahap baru dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama.
Kemlu China menyebutkan bahwa tahun 2025 menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara China dan Indonesia, yang diharapkan akan memunculkan peluang-peluang baru untuk memajukan kerja sama bilateral.
"Saya ingin dapat menjaga komunikasi strategis yang erat dengan Presiden Prabowo," kata Presiden Xi.
Xi juga disebut berniat untuk memimpin pembangunan komunitas masa depan bersama antara China dan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Ia juga menginginkan kedua negara memasuki babak baru dalam kerja sama yang saling menguntungkan serta menjalin persatuan yang kuat di antara negara-negara berkembang.
Dalam upacara pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Presiden Xi mengutus Wakil Presiden China Han Zhen mewakili dirinya. Wapres Han Zhen juga datang menemui mantan presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Selain perwakilan China, prosesi itu juga dihadiri para tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat. Sedikitnya ada 20 pejabat setingkat kepala negara dan 18 pejabat setingkat menteri yang menghadiri acara pelantikan.