Awalnya Berkelahi, Pasien Rumah Sakit Jiwa di Makassar Tewas, Dibunuh Sesama ODGJ?
ERA.id - Seorang pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Kota Makassar, berinisial S usia 42 tahun asal Kabupaten Bulukumba, tewas diduga dianiaya pasien lain.
"Saat ini, penyebab kematian masih dalam penyelidikan dan kami bekerja sama penuh dengan pihak berwenang untuk menjelaskan semua rincian yang terjadi," ujar (Plt) Kepala Bidang Hubungan Masyarakat RSKD Dadi Makassa, Sukirman di rumah sakit setempat, Jalan Lanto Daeng Pasewang Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/10/2024).
Mengenai dengan kejadian tersebut, kata dia, dua stafnya yang bertugas pada malam kejadian sudah berada di Kantor Polrestabes Makassar untuk proses penyelidikan lebih lanjut atas peristiwa tersebut.
Sukirman menjelaskan awalnya korban dibawa ke RSKD Dadi pada Jumat, 18 Oktober 2024 sekitar pukul 13.30 Wita. Selanjutnya dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD jiwa). Selang beberapa saat, selanjutnya pasien dipindahkan ke ruang observasi untuk perawatan lanjutan.
Sekitar pukul 16.00 Wita, korban awalnya terlihat tenang, tiba-tiba menjadi gelisah. Saat bersamaan, ada empat pasien juga gelisah hingga akhirnya terjadi perkelahian. Melihat kejadian itu, perawat yang bertugas merelai perkelahian tersebut sesuai dengan penanganan prosedur.
"Demi menjaga keselamatan pasien dan petugas, pasien kemudian direstrain sesuai dengan prosedur standar dalam kasus seperti ini. Namun, pada pukul 21.00 Wita, pasien ditemukan tewas," katanya.
Atas kejadian tersebut, pihak RSKD Dadi akan selalu koperatif, komunikatif demi keterbukaan informasi dan perbaikan manajemen ke depan. Mengenai dengan penyebab kematian korban, kata dia, pihak kepolisian sudah mengambil rekaman CCTV guna penyelidikan lebih lanjut. Saat ditanyakan berkaitan kondisi korban mengalami luka lebam, Sukirman belum bisa berbicara banyak, karena masih menunggu hasil visum dari RS Bayangkara, dan nanti pihak kepolisian yang menjelaskan.
Dikonfirmasi terpisah, keluarga korban, Aswan membenarkan informasi diterima pada Jumat (18/10) malam dan baru mendapat kabar duka pukul 22.00 Wita. Karena curiga korban meninggal tidak wajar, pihak keluarga langsung membawa ke RS Bayangkara untuk diautopsi, sebab ada luka pada alis sebelah kiri dan di bawah pelipis mata serta bekas jeratan tali di lehernya.
"Menurut saya meninggalnya tidak wajar, ada luka di beberapa bagian tubuhnya. Terus di leher seperti ada jeratan tali, sepertinya dianiaya, di bagian belakang kepala (ada luka) juga. Saya sudah melapor di hari Jumat itu, dan sudah kita lakukan autopsi," paparnya menekankan.