X Tangguhkan Akun Petinggi Iran Ali Khamenei, Ini Alasannya

ERA.id - Platform media sosial X, menangguhkan akun baru milik pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. X menyebut penangguhan itu akibat melanggar aturan.

"X menangguhkan akun yang melanggar aturan X," demikian pernyataan itu, dikutip AP, Senin (28/10/2024).

Namun X tidak memberi rincian lebih lanjut terkait pelanggaran yang dilakukan akun Ali Khamenei. Di sisi lain, perusahaan media sosial milik Elon Musk itu menolak untuk berkomentar.

Langkah X untuk menangguhkan akun Ali Khamenei itu dilakukan setelah Israel secara terang-terangan menyerang Iran untuk pertama kalinya selama akhir pekan.

Menanggapi hal itu, Khamenei pun menanggapi serangan rudal Israel dengan menyebut serangan itu tidak boleh dibesar-besarkan atau diremehkan. Dia juga tidak menyerukan pembalasan rudal Israel itu.

Akun baru milik Khamenei itu memulai postingan pada Minggu (27/10) dengan bahasa Ibrani.

"Dengan menyebut nama Allah, yang maha penyayang," tulis akun tersebut.

Kantor Khamenei telah mengelola beberapa akun untuk pemimpin tertinggi berusia 85 tahun itu di X selama bertahun-tahun dan telah mengirim pesan dalam berbagai bahasa di masa lalu.

Dalam pesan kedua di akun Ibrani itu, Khamenei mengecam Israel secara keras atas serangannya ke Iran. Khamenei menilai Israel salah perhitungan dengan menyerang Iran.

"Zionis membuat kesalahan perhitungan sehubungan dengan Iran. Mereka tidak mengenal Iran. Mereka masih belum dapat memahami dengan benar kekuatan, inisiatif, dan tekad rakyat Iran," bunyi pesan tersebut merujuk pada serangan Israel pada hari Sabtu di Iran.

Diketahui penangguhan dan penghapusan ini bukan pertama kalinya dialami oleh Khamenei dari media sosial.

Pada bulan Februari, Meta menghapus akun Facebook dan Instagram pemimpin tertinggi tersebut atas dukungannya terhadap kelompok militan Hamas setelah serangannya pada tanggal 7 Oktober 2023 di Israel.

Platform media sosial seperti X dan Facebook telah diblokir di Iran selama bertahun-tahun, yang mengharuskan warga Iran untuk menggunakan jaringan pribadi virtual untuk mengaksesnya.