Pejabat Sementara Rais Aam PBNU Kunjungi Ma'ruf Amin
Kedatangan Miftahul ini bertujuan untuk membahas kegiatan yang digelar dalam rangka menyambut halaqah ulama PBNU salah satunya istigasah nasional.
"Kami terus bersilaturahmi, termasuk membahas masalah negara yang saat ini sudah lama NU belum ada istigasah seperti zaman Gus Dur dulu. Kita bahas kemungkinan-kemungkinan kita akan adakan istigasah," ungkap Miftahul di kediaman Ma'ruf Amin, Rabu (2/1/2019).
Pengganti Ma'ruf Amin ini menyebut, nantinya, cawapres nomor urut 01 ini akan hadir dalam acara istigasah tersebut yang rencananya akan diadakan pada akhir Februari atau awal Maret 2019 ini. "Jadi itu rencananya sambil doakan negara rindu doa para sepuh dari daerah," ungkapnya.
Meski mengakui istigasah itu akan diadakan jelang Pilpres 2019, namun, Miftahul membantah jika hal itu disengaja. Sebab, harlah PBNU memang jatuh pada tanggal 26 Januari sehingga wajar saja jika banyak perayaan yang dilakukan setelah peringatan hari lahir tersebut.
"Bukan karena kesengajaaan. Kita setiap hari lahir NU ada kegiatan, ada pra. kadang Januari dimeriahkan, di peringati NU lahir Januari 26 januari. Kebetulan 16 Rajab. Jadi, Januari terkenang itu sudah jadi hal normal di NU," ungkapnya.
Sementara, cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin juga menyebut jika pembicaraan yang dilakukan secara tertutup itu hanya membicarakan soal istigasah dan kegiatan lainnya jelang hari lahir PBNU. Termasuk, salah satu kegiatannya adala halaqah yang akan digelar di seluruh Indonesia.
"Kehadirannya bersama beberapa khatib sekretaris syuriah melaporkan tentang berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka halaqah pertemuan dengan kalangan ulama NU, baik struktural maupun kultural," ujar mantan Rais Aam PBNU tersebut.
Namun, disebut Ma'ruf, dalam acara itu juga akan ada sosialisasi pencalonannya bersama capres Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019.
"Rencananya mereka memang melakukan pertemuan halaqah-halaqah di seluruh Indonesia dalam rangka memantapkan dan memenangkan saya dan Pak Jokowi, capres-cawapres nomor urut 01," kata Ma'ruf.
Lebih lanjut, Ma'ruf menyebut tak ada pembahasan soal Pilpres 2019. Sebabnya, secara struktural dan kultural warga Nahdatul Ulama telah mendukungnya secara penuh. Namun, pemantapan terhadap dukungan itu akan terus dilakukan.
"Mereka akan terus melakukan pemantapan-pemantapan dan menyampaikan dukungan ulama-ulama di berbagai daerah," tutupnya.