Jika Liverpool Kalahkan City, Siapa Bisa Bendung The Reds?
Berikut statistik lengkap Manchester City dan Liverpool yang dilansir dari Opta, sebagai bahan referensi para penggemar kedua kubu.
1. City hanya memenangkan satu dari 11 pertemuan terakhir dengan Liverpool di semua kompetisi (3 imbang, 7 kalah). Kemenangan itu adalah hasil akhir 5-0 di Etihad pada Liga Premier musim lalu.
2. Liverpool hanya memenangkan satu dari sembilan kunjungan terakhir ke Etihad Stadium (3 imbang, 5 kalah), kemenangan itu ada hasil 4-1 dalam laga away pertama sejak Jurgen Klopp melatih The Reds. Total, The Reds kebobolan 20 gol atau 2,2 gol per laga.
3. Pep Guardiola paling sering kalah saat melawan Klopp. Dia sudah tujuh kali takluk dari manajer asal Jerman itu. Dua dari kekalahan itu didapat saat menjalani laga kandang.
4. Februari 2016 merupakan kali terakhir City menderita kekalahan kandang beruntun, kalah dari Leicester dan Spurs. Guardiola belum pernah menderita kekalahan kandang beruntun sebagai manajer.
5. Liverpool hanya memenangkan lima dari 17 pertandingan terakhir di semua kompetisi pada bulan Januari (5 imbang, 7 kalah). Di era Klopp, The Reds kalah sembilan kali dari 24 laga selama bulan tersebut (8 menang, 7 imbang).
6. Akhir 2018, Liverpool memuncaki klasemen Liga Premier dengan keunggulan tujuh poin. Tak satupun tim yang gagal menjuarai Liga Inggris dengan keunggulan selisih poin sebanyak itu saat memasuki Tahun Baru.
Jika catatan kemenangan Liverpool atas City dalam tiga dari empat pertemuan musim lalu menjadi ukuran kekuatan pasukan Klopp atas armada Guardiola, apakah mantan pelatih Barcelona pantas khawatir?
"Pertama-tama, dia adalah manajer yang luar biasa. Saya memiliki hubungan yang baik dengannya dan timnya selalu bermain bagus" Guardiola memuji Klopp, seperti dinukil dari Sky Sports, Kamis (3/1).
Pria Spanyol lalu mengatakan, dia tidak menghitung berapa kali mengalahkan para manajer tim lawan dan tidak pernah menganggap dirinya istimewa.
"(Ketika) tim kami bermain, saya mengalahkannya, dia mengalahkan saya, saya memenangkan piala dan dia memenangkan beberapa. Saya mengucapkan selamat kepadanya ketika dia mengalahkan saya dan saya bangkit," sambungnya.
Untuk itu, Pep tidak kehilangan antusiasmenya sedikitpun dalam menghadapi sebuah laga big match. Tak terkecuali melawan The Reds.
"(Menjalani laga big match) ini adalah kesenangan yang luar biasa. Saya seorang manajer dan bermain dalam laga seperti ini-- untuk melihat apa yang bisa kita lakukan di panggung besar dengan orang-orang di stadion ini--merupakan sebuah mimpi," kata Pep.
Sebelum pekan terakhir dimainkan, Liga Premier memang belum usai. Tapi jika City kalah dari The Reds, siapa yang bisa membendung Mohamed Salah dkk untuk meraih trofi?