Berdampak Buruk Bagi Kesehatan, Ini Tips Kurangi Asupan Gula pada Anak
ERA.id - Dokter spesialis anak Siska Mayasari Lubis membagikan tips untuk mengurangi asupan gula pada anak. Tips mengurangi asupan gula pada anak ini guna mencegah kecanduan yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Siska menuturkan mengurangi asupan gula pada anak tidak bisa dilakukan secara langsung. Hal ini akan membuat anak menolak dan diperlukan tips untuk mengurangi asupan gula tersebut.
Pengurangan tersebut, katanya, dimulai dengan membatasi makanan manis yang diproses, dan mengurangi gula tambahan secara perlahan untuk menyesuaikan dengan selera makan anak.
"Kemudian mencari alternatif. Misalnya teh herbal atau susu tanpa pemanis, dorong konsumsi air putih sebagai minuman utama, dan dapat ditambahkan dengan irisan lemon atau buah kalau ingin lebih berasa," kata Siska, dikutip Antara, Selasa (26/11/2024).
Selain itu, ia juga menyebut pentingnya melibatkan anak melalui edukasi, misalnya dengan mengajak anak memasak atau memilih makanan sehat bersama, lalu memberitahu tentang dampak buruk makanan dan minuman manis dengan bahasa yang mudah dimengerti anak, sehingga anak lambat laun mengerti dan mau mengurangi konsumsi gula atas kesadaran sendiri.
Dia menyebutkan, batas maksimal asupan gula tambahan adalah di bawah 10 persen dari total asupan energi, dan lebih baik lagi apabila di bawah lima persen. Adapun gula tambahan, katanya, adalah gula yang ditambahkan ke makanan dan minuman selama proses produksinya untuk memberikan rasa manis.
Ketika anak mengonsumsi gula, kata Siska, gula darah meningkat dengan cepat, disertai dengan pelepasan hormon insulin dan dopamin, sehingga gula darah akan menurun dengan cepat.
"Ketika gula darah menurun dengan cepat, ini akan memunculkan lagi rasa ingin minum lagi, nafsu makan menjadi tidak terkontrol, dan keinginan untuk mendapatkan atau minum dari gula yang berlebih," imbuhnya.
Paparan yang berulang-ulang dan dalam konsentrasi yang berlebih, ujarnya, akan menyebabkan perilaku ketergantungan dan mengurangi kemampuan regulasi pada anak.
"Kecanduan gula ini dapat menunjukkan perilaku yang mirip dengan kecanduan zat. Seperti kita jadi memakan berlebihan, kemudian ada gejala putus zat dan ingin makan lagi atau ingin minum lagi, dan adanya keinginan yang kuat untuk mendapatkan makanan ataupun minuman yang manis tersebut," pungkasnya.