Kronologi Mahasiswa Malaysia Tewas Saat Jalani Latihan Militer, Diduga Alami Penganiayaan
ERA.id - Seorang mahasiswa meninggal dunia usai menjalani pelatihan militer sukarela di sebuah universitas di Malaysia. Pemuda itu diduga mengalami kegagalan organ akibat serangan panas.
Berdasarkan laporan Bernama, Muhammad Amir Rusyaidi Muhammad Zaidi (25) meninggal dunia pada 13 November setelah mengikuti rangkaian latihan militer dalam kegiatan Unit Pelatihan Perwiea Cadangan (ROTU) di Universiti Teknolgi MARA (UIRM) di Shah Alam. Rangkaian latihan itu untuk menjadi perwira cadangan secara sukarela di angkatan bersenjata.
Ayah Amir mengklaim anaknya alami kekerasan fisik
Namun Amir dilaporkan meninggal dunia setelah menjalani sesi pelatihan tak terjadwal yang diduga melibatkan kekerasan fisik. Ayahnya, Muhammad Zaidi Abdul Rahman, mengklaim Amir mengalami penganiayaan berupa diinjak-injak dadanya dan dipaksa bertindak seperti kuda dengan seorang pelatih yang menaiki punggungnya.
Selain itu, Zaidi juga menuduh bahwa putranya dibiarkan tidak sadarkan diri di tengah lapangan di bawah terik matahari selama sekitar 30 menit oleh pelatihnya.
Saat kejadian itu, Zaidi mendapat informasi bahwa putranya tidak sadarkan diri selama latihan berbaris dan dilarikan ke Rumah Sakit Shah Alam untuk menjalani perawatan pada 10 November. Ia kemudian dikirim ke Unit Perawatan Intensif dan meninggal tiga hari kemudian.
Polisi sebut kematian mendadak akibat panas
Akan tetapi, kepala kepolisian Selangor Hussein Omar Khan mengatakan kematian Amir diklasifikasikan sebagai kematian mendadak. Hussein juga menekankan bahwa Amir sempat dihukum push-up karena tertinggal dalam sesi lari.
"Insiden itu telah diklasifikasikan sebagai kematian mendandak. (Amir) terlihat melompat-lompat sebelum ia jatuh tak sadarkan diri," kata Hussein.
Berdasarkan keterangan kepolisian Selangor, Amir bergabung dengan ROTU pada akhir bulan lalu dan menjalani tes kebugaran sebelum pelatihan dasar dimulai tahun 2025.
Terkait insiden itu, kepolisian sudah memeriksa sembilan saksi, termasuk ayah korban.
Kampus janji kawal kasus
Sementara itu, pihak kampus UITM berjanji akan meninjau prosedur dan mekanisme kegiatan tersebut. Pihaknya juga akan bekerja sama dengan penyelidikan untuk mengungkap masalah tersebut.
"UITM berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua mahasiswanya," kata pihak UITM.
ac