Nihayatul Wafiroh Terpilih sebagai Ketua Umum Perempuan Bangsa
ERA.id - Politikus PKB Nihayatul Wafiroh terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Perempuan Bangsa Periode 2024-2029 menggantikan Siti Mukaromah.
Siti Mukaromah mengatakan organisasi otonom di bawah PKB itu telah melaksanakan proses kaderisasi dengan lancar melalui munas, sehingga regenerasi berjalan dengan lancar.
"Munas berjalan dengan lancar. Alhamdulillah. Penunjukan kader untuk memimpin Perempuan Bangsa selain sebagai regenerasi kepemimpinan juga merupakan bentuk kaderisasi PKB untuk politisi perempuan PKB," kata Siti yang memimpin organisasi itu sejak 2019-2024, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin (2/12/2024).
Ia menjelaskan Musyawarah Nasional (Munas) V Perempuan Bangsa yang dilakukan sejak 29 November sampai 1 Desember lalu itu dihadiri Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perempuan Bangsa seluruh Indonesia.
Selain memilih pemimpin yang baru, munas tersebut juga menjadi wadah untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepengurusan sebelumnya.
Setelah LPJ disampaikan, lanjut Siti, pandangan umum semua peserta munas menerima dan menyampaikan apresiasi atas kinerja pengurus selama lima tahun terakhir.
Peserta menilai kehadiran organisasi itu telah banyak memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya para perempuan untuk aktif berpolitik serta melek terhadap kondisi sosial yang terjadi di sekitar.
Pada pembukaan munas, Sabtu (30/11/2024), Ketua Dewan Syuro PKB KH Ma'ruf Amin mengapresiasi kinerja Siti Mukaromah dan pengurus DPP Perempuan Bangsa Periode 2019-2024.
"Apresiasi luar biasa kepada Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Siti Mukaromah," ujar Wakil Presiden Ke-13 Indonesia tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Ia juga memberikan tantangan kepada Badan Otonom PKB lainnya untuk menggerakkan organisasi dan melakukan program yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Menurut dia, badan otonom itu adalah bagian dari kekuatan yang harus terus dioptimalkan, bukan hanya dari sisi politik saja, tetapi juga sisi keberpihakan dan perjuangan pada persoalan-persoalan kemanusiaan, yakni terkait perempuan dan anak dalam segala aspek.