Solusi Ketahanan Pangan ala Pemprov DKI
This browser does not support the video element.
"Yang menarik dari urban farming ini semuanya dapat. Edukasinya dapat, lahir ruang terbuka hijau, lalu fokus terhadap stabilnya harga-harga (pangan)," tutur dia, Kamis (28/12/2017).
Dikatakan Sandiaga, urban farming memang secara khusus mendorong warga bercocok tanam, baik secara hidroponik ataupun langsung di tanah--berupa sayur-sayuran dan buah-buahan--. Nantinya hasil panen urban farming ini akan dibeli oleh BUMD DKI Jakarta dari warga, dan dijual di pasar-pasar.
Pada kesempatan itu, Sandiaga juga merasakan sensasi memetik anggur hasil urban farming warga. Pohon anggur yang ditanam di gang yang diberi nama Gang Hijau ini berlokasi di RT 10/ RW 03, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. Urban farming sejatinya merupakan salah satu program OK OCE (One Kecamatan One Center Entrepreneurship) yang ditelurkan Pemprov DKI Jakarta.
Pria kelahiran Pekanbaru, Riau, itu mengatakan, urban farming ini akan menjadi salah satu senjata untuk menghadapi stabilitas harga bahan pokok dan pengadaan pangan, khususnya di Jakarta. Urban farming ini merupakan kolaborasi antara pelbagai pihak seperti Bank Indonesia (BI), Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI serta Pemprov DKI.
Sekadar informasi, urban farming di Cempaka Putih ini menjadi satu dari 15 titik urban farming yang ada di wilayah DKI Jakarta. Rencananya Pemprov DKI akan terus menambah jumlah urban farming hingga mencapai target 150 titik.