Idrus Marham Sentil 2 Senior Golkar Berebut Kursi Ketum PMI: Tak Patut Dicontoh
ERA.id - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Idrus Marham menyentil Jusuf Kalla (JK) dan Agung Laksono. Dua senior partai berlambang pohon beringin itu tengah berebut posisi ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI).
Menurutnya, sebagai senior, apalagi pernah menjabat sebagai ketua umum, justru tak mampu memberi contoh yang baik. Keduanya tidak bisa mencerminkan nilai-nilai Golkar.
"Catatan kami sebagai generasi berikutnya adalah, berikanlah contoh yang baik kepada generasi ini, berikan contoh yang baik," kata Idrus di SICC, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).
"Nah apakah itu contoh yang baik? Menurut kami itu adalah contoh yang tidak baik, yang tidak boleh kita contoh, karena itu tidak mencerminkan nilai-nilai Partai Golkar," imbuhnya.
Dia mengingatkan, Partai Golkar memiliki nilai-nilai solidaritas sosial, kebersamaan, distribusi posisi, distribusi pesan.
Menurutnya, JK dan Agung Laksono sebagai kader senior Partai Golkar tak perlu sampai mengambil langkah hukum. Sebaliknya bisa saling bermusyawarah.
"Mestinya kalau sesama kader partai Golkar, dari awal bicara lah dengan baik, jangan terjadi seperti itu, apalagi terjadi tuntut menuntut sampai kepada hukum," kata Idrus.
Mantan menteri sosial itu menegaskan, perilaku JK dan Agung yang sedang berebut kepemimpinan lembaga kemanusian sangat tak patut dicontoh oleh kader Golkar lainnya.
"Sekali lagi cara-cara seperti ini tidak mencerminkan nilai-nilai partai golkar dan tidak patut dicontoh oleh generasi-generasi pelanjut partai Golkar," tegasnya.
Sebagai informasi, kisruh kepemimpinan di PMI berawal dari penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) ke-22 PMI pada Minggu (8/12) lalu. Sebabnya muncul munas tandingan.
Saat itu Jusuf Kalla kembali ditetapkan sebagai Ketua PMI periode 2024-2029 melalui Munas ke-22 yang diselenggarakan di Jakarta.
Jusuf Kalla terpilih berkat dukungan dari peserta Munas XXII yang masuk melebihi 50 persen dari jumlah utusan yang berhak hadir.
Namun, di sisi lain, Agung Laksono juga mengklaim pihaknya telah memenangkan lebih dari 20 persen suara dukungan dari para anggota PMI sesuai dengan ketentuan pada AD/ART, yakni sebanyak 240 dari 392 anggota yang hadir.