Hottest Issue Rabu Malam, 9 Januari 2019
Sejak pagi hingga sore tadi, ada begitu banyak kejadian menarik di negeri ini. Bayangkan, di sebuah jalan di Surabaya, ada adegan penangkapan Wisnu Wardhana, terpidana kasus pengalihan aset BUMD PT Panca Wira Usaha (PWU) yang mirip sekali dengan film action. Ada juga tentang komisioner KPK yang mendapat teror. Dan sebagai penutup, isu soal Gisella dan Mischa Chandrawinata, benarkah?
1. Penangkapan Wisnu Bak Film Action
Sejak subuh tadi, tim dari Intelijen Kejari Surabaya menyebar ke beberapa lokasi. Tujuannya untuk menangkap Wisnu Wardhana, seorang terpidana kasus pengalihan aset BUMD PT Panca Wira Usaha. Informasi diterima, Wisnu berada di Stasiun Pasar Turi dan mau dijemput anaknya.
Tim jaksa lalu mengikuti pergerakan Wisnu dan anaknya. Sadar sedang diikuti, Wisnu makin melakukan manuver menghindar. Tiba di Jalan Kenjeran Surabaya, Wisnu akhirnya menabrak motor salah satu tim. Sebuah tindakan yang berbahaya tapi justru bikin Wisnu tak berkutik karena mobil Wisnu terhadang motor yang nyungsep masuk kolong. Meski sudah dikepung, Wisnu belum mau menyerah dan malah ngegas mobilnya.
Wisnu ini adalah bekas Ketua DPRD Surabaya periode 2009-2014. Dia terseret kasus korupsi pelepasan dua aset berupa tanah dan bangunan milik BUMD PT Panca Wira Usaha Jatim di Tulungagung dan Kediri pada 2013. Wisnu adalah politisi kutu loncat. Pernah di Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB) dan pindah ke Hanura. Tapi akhirnya dia dipecat juga oleh Hanura dan mencoret namanya dari daftar caleg Hanura.
Situasi saat penangkapan Wisnu Wardhana (Foto Istimewa)
2. Siap Pemesan Hoaks Surat Suara?
Tiga orang di berbagai tempat diciduk. Tapi perannya cuma sebagai penyebar isu hoaks saja. Polisi tak berhenti sampai di situ. Akhirnya si pembuat utama rekaman suara hoaks surat suara sudah tercoblos, berhasil diciduk.
Bagus Bawana Putra akhirnya ditangkap polisi dan ditetapkan jadi tersangka. Namanya mungkin tak familiar terdengar. Tapi sepak terjangnya, sudah bikin negeri ini sempat saling serang. Bayangkan, Bagus Bawana Putra sengaja membuat rekaman suara tentang isu adanya tujuh kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Dia bilang, isi kontainer itu adalah surat suara pilpres 2019 --berjumlah 7 juta lembar -- dan sudah dicoblos. Rekaman itu akhirnya disebar di WAG.
Bagus Bawana bukanlah orang terakhir yang bakal ditangkap. Polisi masih menyelidiki apakah ada orang yang memesan hoaks kepada Bagus Bawana atau tidak.
"Para pihak yang terlibat secara aktif dalam penyebaran berita hoaks tersebut akan dikejar. Kami masih periksa siapa aktor intelektualnya. Kami masih selidiki siapa aktor intelektualnya," tambah Karo Penmas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo.
3. Teror untuk Lembaga Antirasuah
Rumah pribadi dua komisioner KPK diteror. Padahal kasus penyiraman air keras penyidik senior KPK, Novel Baswedan, belum juga menemui titik terang meski sudah setahun lewat.
Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif diserang teror. Rumah Laode M. Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Pancoran, dilempar bom molotov subuh pagi tadi. Sedangkan di rumah Agus, sebuah benda terbungkus kantong kresek hitam digantung di sekitar pagar rumah.
Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara soal teror ini. Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap bilang, teror kepada pimpinan mereka merupakan intimidasi terhadap pemberantasan korupsi. Apalagi KPK lagi gencar-gencarnya melakukan pemberantasan korupsi. Yudi meyakini, jika teror ini merupakan upaya untuk mengecilkan nyali KPK dalam pemberantasan korupsi. Tapi, bagi pegawai KPK, teror ini malah makin memperkuat semangat mereka.
4. Rp30 M untuk Fahri dari PKS
Kocek Fahri Hamzah bakal bertambah meski tak lagi jadi anggota Dewan periode mendatang. PKS diwajibkan pengadilan membayar ganti rugi ke Fahri sebesar Rp30 miliar. Putusan itu sudah berkekuatan hukum tetap meski PKS berencana mengajukan peninjauan kembali (PK) terhadap putusan MA nomor 1876 K/Pdt/2018.
Salinan putusan PN Jaksel yang mewajibkan PKS membayar denda itu sudah diterima kuasa hukum Fahri. Jadi, PKS setidaknya wajib menyelesaikan kewajiban hukum dalam waktu 1 pekan ke depan. Padahal
Supaya kalian tahu, di berbagai tingkatan pengadilan, Fahri Hamzah selalu menang dalam gugatannya. Mulai dari tingkat pertama hingga kasasi. Fahri Hamzah melawan dan menggugat PKS ke pengadilan karena dipecat dan dituduh melanggar disiplin organisasi dan tak patuh terhadap kebijakan partai.
Kasihan PKS, padahal ini tahun politik. Tapi kas mereka harus tersedot untuk membayar gugatan ganti rugi ke Fahri Hamzah.
5. Ada Apa dengan Mischa-Gisella?
Di tengah sidang perceraian Gisella Anastasia, sebuah kabar menyebar. Calon janda Gading Marten ini diisukan ada hubungan spesial dengan Mischa Chandrawinata. Keduanya langsung membantah tegas. Tidak jelas juga dari mana asal muasal isu ini berhembus. Yang pasti, isu ini langsung jadi santapan media.