Fisioterapis Timnas Indonesia Curhat Rencana Besar Hancur setelah STY Dipecat
ERA.id - Drama masih terus bergulir pascapemecatan Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih kepala tim nasional (Timnas) Indonesia pada 6 Januari lalu. Terbaru, fisioterapis yang dibawa STY ke Indonesia, Huh Ji-sub, mencurahkan isi hatinya di media sosial terkait situasi yang dihadapinya.
Huh Ji-sub baru bergabung dengan Timnas Indonesia pada 31 Agustus 2024. Sebelumnya, fisioterapis itu sempat tinggal di Indonesia semasa SMP-SMA.
Dalam unggahan terbarunya lewat akun Instagram @wassub__jissub, Kamis (9/1/2025), Huh Ji-sub mengaku pemecatan STY terjadi secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya.
“Beberapa hari terakhir ini sangat sulit bagi saya. Pelatih kami diberhentikan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan atau rencana sebelumnya,” tulisnya. “Keputusan itu tidak hanya mengejutkan, tetapi juga membuat saya merasa kosong dan kehilangan arah.”
Huh Ji-sub bercerita sebenarnya ia mendapat tawaran dari klub luar negeri dan Timnas Korea Selatan pada bulan Desember lalu. Namun, ia memilih bertahan di Timnas Indonesia karena ingin menjadi bagian dari perjalanan panjang menuju impian besar Indonesia.
"Tapi dengan pemberhentian pelatih kami yang begitu tiba-tiba, saya merasa kehilangan peran saya di sini. Saya tidak tahu lagi apa yang bisa saya lakukan," ungkapnya.
Ia pun menyebut sudah mempersiapkan rencana besar tahun 2025 untuk Timnas Indonesia. Sebagai ahli ilmu olahraga (sport scientiest), ia percaya pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan kedokteran olahraga menjadi salah satu kunci membawa sepak bola Indonesia ke tingkat lebih tinggi.
"Bahkan setelah turnamen ini, saya sudah menyiapkan berbagai program untuk masa depan sepak bola Indonesia. Tapi sekarang, semua yang sudah saya rencanakan terasa hancur," tulisnya.
Selain itu, ia menjelaskan ada banyak hal terjadi di balik layar tanpa sepengetahuan publik. Namun, ia enggan membahasnya karena hanya akan menghambat langkah Timnas Indonesia ke depan.
Huh Ji-sub lebih memilih tetap mendukung Timnas Indonesia dan mendoakan agar mereka bisa melangkah lebih jauh lagi.
"Meski hati sakit, harapan saya untuk Indonesia tidak pernah pudar," ujarnya. "Saya ingin melihat Indonesia terus maju hingga suatu hari mimpi besar kita semua untuk lolos ke Piala Dunia akhirnya terwujud."