Sambut Baik Gencatan Hamas dan Israel, Rusia Tahan Diri Beri Selamat ke Mediator

ERA.id - Rusia menyambut baik gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Namun Rusia enggan memberi ucapan selamat sebelum proses gencatan senjata direalisasikan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa setiap penyelesaian yang berdampak baik bagi rakyat Gaza harus disambut dengan baik. Pihaknya juga menyoroti kemanan Israel yang juga harus disambut dengan baik.
"Setiap penyelesaian yang menghasilkan gencatan senjata, meringankan penderitaan rakyat Gaza, dan meningkatkan keamanan Israel adalah sesuatu yang hanya bisa kita sambut," katanya, dikutip Kremlin, Kamis (16/1/2025).
Peskov menuturkan bahwa Rusia tidak mengambil bagian dalam negosiasi yang menghasilkan kesepakatan tersebut. Namun pihaknya juga menolak untuk memberikan ucapan selamat kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses negosiasi gencatan senjata.
"Kita tunggu saja prosesnya selesai sepenuhnya," katanya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Gencatan senjata itu akan mulai berlaku pada 19 Januari 2025, sehari sebelum pelantikan Donald Trump.
Perjanjian gencatan senjata itu mencakup pembebasan sandera Israel di Gaza dan tahanan Palestina. Hal ini juga termasuk pembebasan 33 sandera yang ditahan di Gaza oleh Hamas.