45 Lembar Tambahan Revisi Visi-Misi Prabowo-Sandi
"Setelah dibaca Pak Prabowo dan Bang Sandi, beliau melakukan revisi-revisi lagi mendalami, kemudian ide-ide itu dituangkan tim dalam visi-misi ini. Ketika Pak Prabowo minta direvisi dan menyampaikan buah pikirannya, yang penting itu ya sebentar, hanya sekitar seminggu kemudian direvisi teman-teman di litbang," kata Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak saat dikonfirmasi, Jumat (11/1/2019).
Dalam waktu tak lama, visi-misi ini pun berubah dan jadi lebih banyak 45 lembar dari sebelumnya 15 lembar. Visi-misi yang baru ini, kata Dahnil, juga sudah disampaikan ke KPU.
"Benar kemarin (diserahkan). Kalau tidak salah oleh Pak Sudirman. Pertama, ada editing dalam tata bahasa supaya mudah ditangkap masyarakat. Kedua, ada tambahan-tambahan di aksi, di program, supaya lebih detail supaya masyarakat bisa mendapatkan pesan yang lebih konkret. Ketiga, ya desain supaya lebih eye catching, supaya ada nilai estetikanya. Jadi kita dorong estetika dan konten," terangnya.
Ada sejumlah poin krusial yang dalam revisi ini, di antaranya yang berorientasi pada ekonomi bencanaan. Menurut dia, ada aksi yang lebih konkret dalam pemaparan visi-misi di bagian tersebut.
"Misal Pak Prabowo dan Bang Sandi akan mendorong membentuk Kementerian Penanggulangan dan Mitigasi Bencana. Jadi dikonkretkan gitu," kata dia.
Selain itu, tambah Dahnil, Prabowo-Sandi juga melakukan penguatan pada bagaian ekonomi konstitusi. Pada bagian ini, visi-misi Prabowo-Sandi didasari atas Pancasila dan UUD 1945.
"Jangan sampai keluar dari sana. Kemudian pesan persatuan juga harus kuat. Jadi jangan sampai pemimpin punya narasi memecah belah. Itu yang diperkuat di visi, itu usulan Pak Prabowo. Lalu juga soal keadilan, aman. Semua masyarakat harus aman," ucapnya.
Dia menambahkan, karena Indonesia bukan negara beragama Islam tapi Pancasila, di dalam visi-misi tersebut juga mencantumkan kebebasan umat beragama. Dan, sambung dia, kehidupan rakyat Indonesia harus didasari nilai-nilai keagamaan.
"Jadi ada main goal ya. Adil untuk semua, makmur untuk semua, aman untuk semua, rakyat yang utama. Kira-ria seperti itu. Pesannya mudah dipahami oleh publik," ujar Dahnil.