Terancam Dimakzulkan, Wapres Filipina Ngadu ke Ayahnya yang Mantan Presiden, Minta Gabung Jadi Tim Pembela

ERA.id - Wakil Presiden Filipina Sara Duterte mengatakan ayahnya akan menjadi tim pembela dalam kasus pemakzulan dirinya. Ayah Sara, yang juga mantan Presiden Rodrigo Duterte akan menjadi tim pembela bukan kuasa hukumnya.
Pengajuan daftar pembela utama itu dikatakan Sara sudah diajukan oleh ayahnya sejak tahun lalu. Saat itu, Rodrigo mengajukan diri sebagai pengacara bila ada pengaduan soal pemakzulan di pengadilan.
"Mungkin kalau dia mau, dia bisa jadi bagian dari tim pembela, tapi karena usianya dan persiapan yang ketat dalam kasus pemakzulan, dia tidak akan bisa memimpin. Mungkin saya akan bilang kepadanya untuk tidak menjadi pemimpin karena usianya," kata Sara, dikutip ABC, Jumat (7/2/2025).
Sara muncul untuk pertama kalinya di depan publik setelah DPR memutuskan untuk memakzulkan dirinya. DPR juga menyerahkan pasal-pasal pemakzulan kepada Senat untuk segera menyeret Sara ke pengadilan.
Wapres Sara mengau ia sudah memberi tahu ayahnya tentang upaya pemakzulan dirinya. Namun ia belum berbicara secara langsung dengan ayahnya.
"Tidak apa-apa. Kirim pesan ke asisten Anda. Katakan saja 'semuanya akan baik-baik saja'. Kami mohon maaf," ujarnya.
Pesan itu lantas dibalas oleh Rodrigo dengan mengirimi Sara sebuah lagu MacArthur Park tahun 1968 oleh Richard Harris. Lagu itu menceritakan tentang berakhirnya hubungan cinta dan menyaksikan mantan kekasihnya menikah.
Diketahui, pada hari Rabu (5/2), lebih dari 200 anggota DPR menandatangani pengaduan pemakzulan terhadap Sara Duterte. Sara dituduh melakukan pelanggaran konstitusi, korupsi, tindak pidana berat lainnya, dan pengkhianatan terhadap kepercayaan publik, yang ia bantah sepenuhnya.
Sara Duterte mengatakan dia belum diberi pengarahan oleh pengacaranya tentang tuntutan pemakzulan, tetapi meyakinkan para pendukungnya bahwa timnya siap menghadapi kemungkinan persidangan.