Dukung Retret Kepala Daerah di Tengah Efisiensi Anggaran, DPR: Kan Biayanya Tidak Mahal
ERA.id - Anggota Komisi II DPR Ahamad Doli Kurnia mendukung rencana Presiden Prabowo Subianto menggelar retret untuk kepala daerah terpilih pada Pilkada 2024. Lagipula, agenda retret tidak memakan banyak biaya.
Hal itu merespons rencana retret kepala daerah di tengah upaya efisiensi anggaran di kementerian dan lembaga.
"Ya (retret kepala daerah) perlu dan menurut saya kan mungkin nggak terlalu besar lah (biaya) retreat itu kan," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2025).
Dia lantas mencontohkan saat Prabowo menggelar retret Kabinet Merah Putih di Lembah Tidar Akmil Magelang, Jawa Tengah tahun lalu.
Dalam kegiatan itu, seluruh menteri dan wakil menteri menginap di tenda-tenda yang ada di Akmil Magelang. Artinya, tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk menyewa hotel.
"Kita lihat kemarin yang di mana, yang untuk kabinet itu kan pakai apa, tenda ya. Mereka kan tidak di hotel, tidak di apa gitu. Jadi saya kira, menurut saya sih, dugaan saya tidak terlalu mahal," sambungnya.
Di samping itu, Doli menilai retret kepala daerah penting diadakan. Sehingga kedepannya program di daerah sejalan dengan pemerintah pusat.
Apalagi banyak program penting yang sedang dijalankan oleh Prabowo di era pemerintahannya ini.
"Menurut saya, pada akhirnya retret ini penting. Artinya, para kepala daerah ini pastilah selama tujuh hari itu kan diberikan penyampaian visi, misi program-program strategis. Apalagi sekarang kan kita punya program yang prioritas makan bergizi gratis yang saya kira itu kan program yang tidak mudah, maksudnya tidak sederhana. Melibatkan banyak orang," kata Doli.
Berkaca dari tujuan diadakannya retret kepala daerah dengan biaya yang dikelurkan, menurut politisi Partai Golkar itu, justru akan memperoleh hasil yang diharapkan.
"Menurut saya kalau dibandingkan dengan hasil yang kita harapkan, masih worth it lah," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan, pembiayaan retret kepala daerah ini tidak bertentangan dengan perintah Prabowo untuk melakukan efisiensi anggaran.
Alasannya, kegiatan ini penting untuk dilakukan. Meskipun pelantikan kepala daerah tidak serentak.
"begini, efisiensi bukan berarti juga kegiatan yang memang itu penting, memang itu diperlukan, kemudian tidak dilaksanakan, enggak begitu juga," kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/2/2025).
"Nah kita merasa bahwa retret menjadi sangat penting, ini Pilkada serentak, kita berharap pelantikannya serentak meskipun masih ada kemungkinan dua tahap ya, dua gelombang karena masih ada yang belum selesai di MK," sambungnya.