Netanyahu Ultimatum Hamas Soal Pembebasan Sandera, Ancam Perang di Gaza Bisa Berlanjut
ERA.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan gencatan senjata akan berakhir dan pertempuran akan kembali terjadi di Gaza. Perang akan dimulai kembali bila Hamas tidak membebaskan sandera paling lambat Sabtu (15/2) siang.
Ancaman itu disampaikan Netanyahu setelah bertemu dengan beberapa menteri utama, termasuk pertahanan, urusan luar negeri, dan keamanan nasional. Netanyahu tidak segan-segan memberikan ultimatum penuh untuk memulai kembali perang di Gaza.
"Jika Hamas tidak kembalikan sandera kami paling lambat Sabtu siang, gencatan senjata akan berakhir dan IDF (militer) akan kembali melakukan pertempuran sengit hingga Hamas akhirnya dikalahkan," katanya, dikutip Reuters, Rabu (12/2/2025).
Ultimatum ini sebelumnya juga dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump yang meminta semua sanderanya dibebaskan paling lambat hari Sabtu (15/2).
Di sisi lain, Netanyahu juga mengatakan bahwa dia telah memerintahkan militer untuk mengumpulkan pasukan di dalam dan sekitar Gaza. Tak lama setelah instruksi itu, militer mengumumkan akan mengerahkan pasukan tambahan ke wilayah selatan Israel, termasuk mobilisasi pasukan cadangan.
Sejauh ini, 16 dari 33 sandera telah dibebaskan sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata selama 42 hari terakhir. Lima sandera Thailand juga dibebaskan dalam pembebasan tak terjadwal.
Sebagai gantinya, Israel telah membebaskan ratusan tahanan dan tawanan Palestina, termasuk tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup karena serangan mematikan dan tahanan lainnya yang ditahan selama perang dan ditahan tanpa dakwaan.
Media Israel mengatakan sejauh ini ada 76 sandera yang masih ditahan di Gaza, lebih dari 35 dari mereka diyakini tewas.