Dua Pelajar China Ditangkap Polisi Korea Selatan Gegara Foto Pesawat Militer, Ngaku Cuma Hobi Motret

ERA.id - Dua remaja asal China ditangkap oleh polisi Korea Selatan atas tuduhan merekam pesawat militer di dekat pangkalan udara di Suwon, Gyeonggi, tanpa izin. Keduanya langsung dilarang meninggalkan Korea Selatan sambil menjalani proses penyelidikan.

Divisi investigasi keamanan Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu mengumumkan bahwa kedua remaja asal China itu berusia akhir belasan tahun. Mereka ditangkap atas tuduhan melanggar Undang-Undang tentang Perlindungan Pangkalan dan Instalasi Militer.  

"Ini masih dalam tahap penyelidikan, dan kami tidak dapat mengungkapkan rincian lebih lanjut," kata seorang pejabat polisi dilansir Korean JongAng Daily, Selasa (8/4/2025). 

Selama proses penyelidikan itu, kedua pelaku dilarang untuk meninggalkan Korea Selatan. Pihak kepolisian juga akan memantau dan melacak pergerakan mereka selama berada di Korea Selatan.

"Kami telah memberlakukan larangan bepergian dan terus melacak pergerakan mereka," tegasnya.

Berdasarkan keterangan kepolisian setempat, para tersangka ditangkap sekitar pukul 3:30 sore waktu setempat pada tanggal 21 Maret di dekat Wing Tempur ke-10 Angkatan Udara di Suwon. Mereka dituduh menggunakan kamera DSLR dan telepon seluler untuk memotret jet tempur saat lepas landas dan mendarat. 

"Seorang penduduk setempat yang menyaksikan insiden tersebut melaporkan kepada polisi," jelas polisi.

Petugas dari unit keamanan nasional Kantor Polisi Hwaseong Dongtan dan tim kontraterorisme dan kontraintelijen provinsi dikirim ke tempat kejadian. Aparat lantas menemukan tersangka dan membawa mereka untuk diinterogasi.

Penyidik ​​kemudian mengonfirmasi bahwa orang-orang tersebut adalah siswa sekolah menengah dari China yang telah memasuki Korea dengan visa turis tiga hari sebelum insiden terjadi.

Dari hasil pemeriksaan pada kamera DSLR dan telepon mereka ditemukan banyak gambar pesawat militer yang sedang terbang.

Sementara itu, polisi saat ini sedang melakukan forensik digital pada perangkat yang disita untuk menentukan apakah tersangka juga merekam lokasi sensitif lainnya, seperti instalasi militer tambahan, bandara atau pelabuhan laut, yang ditetapkan sebagai infrastruktur nasional utama.  

Salah satu tersangka mengatakan kepada penyidik ​​bahwa mereka hobi mengambil gambar pesawat terbang. Namun, polisi tetap berhati-hati untuk tidak menerima penjelasan tersebut begitu saja dan tetap membuka semua kemungkinan, termasuk potensi spionase.

Diketahui insiden ini bukan yang pertama melibatkan warga negara China. Pada bulan November tahun lalu, seorang warga negara Tiongkok tertangkap menerbangkan pesawat nirawak di atas markas besar Badan Intelijen Nasional di Distrik Seocho, Seoul selatan.

Pada bulan Januari, seorang warga negara Tiongkok lainnya ditemukan merekam Bandara Internasional Jeju dengan pesawat nirawak. Hingga saat ini, kedua kasus tersebut belum menghasilkan bukti nyata adanya spionase.