Bejat! Oknum Residen Anestesi Unpad Diduga Perkosa Penunggu Pasien, Aksi Terekam CCTV
ERA.id - Penunggu pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung diduga menjadi korban pemerkosaan oknum residen anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad).
Dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan oknum residen PPDS atau dokter umum yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis itu heboh di media sosial.
Dalam unggahan akun Instagram @ppdsgramm menyampaikan kronologis aksi tak terpuji yang diduga dilakukan oleh oknum residen anestesi PPDS FK Unpad.
Dari unggahan itu, korban yang sedang menunggu ayahnya di ICU karena membutuhkan transfusi darah. Terduga pelaku pun menawarkan jalan pintas cross match atau proses pemeriksaan sebelum melakukan transfusi darah kepada korban agar prosesnya cepat.
Terduga pelaku akhirnya membawa korban ke lantai 7 gedung MCHC untuk melakukan pemeriksaan tersebut. Kemudian, terduga pelaku membius korban sebelum melakukan cross match sekaligus rudapaksa.
Namun, setelah menjalani proses cross match, korban mengeluhkan sakit di bagian kemaluannya. Akhirnya, korban meminta visum ke bagian SpOG, hasilnya ditemukan bekas sperma. Selain itu, terdapat ceceran sperma di salah ruangan lantai 7 gedung MCHC.
Merespons kabar tersebut, Direktur Utama RSHS, Rachim Dinata Marsidi mengatakan kejadian tak senonoh yang diduga melibatkan oknum residen anestesi PPDS FK Unpad dengan penunggu pasien memang benar terjadi.
Berdasarkan informasi yang ia terima, insiden itu terjadi pada 18 Maret 2025 di salah satu gedung RSHS Bandung. Namun, setelah kejadian itu, RSHS langsung mengeluarkan dan mengembalikan terduga pelaku ke FK Unpad.
"Karena kan dia itu tititpan fakultas, bukan pegawai di sini gitu. Jadi si PPDS-nya sudah kami kembaliin ke fakultas. Karena itu sudah kriminal, sudah kami keluarkan dari sini," kata Rachim, Rabu (9/4/2025).
Ia memastikan, dugaan kasus rudapaksa ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Meski begitu, ia tak mengetahui pasti kronologis kejadian tersebut.
"Di Polda ya. Kami dengan Pak Dekan juga koordinasi ya, karena itu kan anak didik mereka. Jadi nanti mereka (fakultas) mungkin akan bikin rilis kejadiannya seperti apa gitu," tuturnya.
Lebih lanjut, Rachim menuturkan, terdapat kemungkinan terduga pelaku membius korban sebelum melakukan aksi bejatnya.
"Iya kelihatannya gitu (dibius). Ya kan PPDS anastesi mungkin mengenai penanganan pembiusan," ucapnya.
Ia menyebut aksi bejat terduga pelaku sempat terekam CCTV rumah sakit. Rekaman tersebut menurutnya juga telah diserahkan ke pihak kepolisian sebagai barang bukti.
"Dia lewat di situ (ruangan) kelihatan gitu (di CCTV). Semua dilaporkan ke pihak yang berwenang," tuturnya.
Source: https://www.instagram.com/p/DIMQy7BSJMq/?igsh=MWRkdjNqM3ZubnpodQ==