PSI Panik Lihat Isu Jokowi yang Jadi Matahari Kembar Membesar?
ERA.id - Dalam beberapa hari terakhir, banyak pihak menyebut Jokowi menjadi matahari kembar seperti Prabowo Subianto seusai beberapa menteri Kabinet Merah Putih berkunjung ke kediaman Presiden ketujuh RI, Jokowi.
Merespons itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andy Budiman, mengaku tak ada yang keliru dalam sowannya beberapa menteri ke Jokowi.
“Jika ada menteri atau pejabat lain menemui Pak Jokowi itu adalah bentuk penghormatan. Dalam tradisi demokrasi, menghormati mantan presiden adalah bagian dari budaya politik yang sehat,” kata Andy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat silam.
Bawahan Kaesang Pangarep ini malah menuduh balik yang menyemburkan isu matahari kembar sebagai pemecah belah. Selain itu, dia menegaskan tak ada pelanggaran hukum, protokol, atau etika dalam konteks pertemuan-pertemuan tersebut. “Jangan menjalankan politik pecah belah,” kata Andy.
“Negeri ini lebih memerlukan kerja sama, bukan politik pecah belah. Mohon diingat bahwa Pak Jokowi mendukung penuh pemerintahan saat ini - bukan bagian dari oposisi atau kelompok di luar pemerintahan,” tutur Andy.
Sementara Juru Bicara DPP PSI Agus Herlambang meminta kepada semua pihak untuk tidak mencurigai aksi para menteri yang sowan ke Jokowi itu.
"Kedatangan sejumlah menteri ke Pak Jokowi kemarin itu dalam rangka silaturahmi Idul Fitri. Kok malah dicurigai macam-macam? Kecurigaan yang lahir dari pikiran sempit. Silaturahmi itu perintah agama," kata Agus pada hari yang sama.
"Silaturahmi seharusnya tetap dilakukan sebagai individu, bukan sebagai anak buah. Karena di esensi silaturahmi terletak pada sikap saling menghormati sesama manusia, bukan karena didorong kewajiban formalistis sebagai anak buah, misalnya," ujar Agus.