Menlu Sugiono: Jokowi dan Jonan Kemungkinan Jadi Utusan Khusus ke Vatikan

ERA.id - Presiden ke-7 RI Joko Widodo dipertimbangkan untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus sebagai utusan khusus Indonesia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono memastikan bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo menjadi salah satu tokoh nasional yang dipertimbangkan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

"Kemarin direncanakan salah satunya Bapak Presiden ke-7 RI Joko Widodo," kata Sugiono di Gedung Pancasila Kemlu RI Jakarta, Rabu (23/4/2025). 

Selain Jokowi, Menlu Sugiono juga menjabarkan sejumlah nama lain yang direncanakan diutus ke Vatikan. Mereka adalah Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono yang menjadi Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional 2024.

Kemudian mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan yang menjadi ketua panitia Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke RI pada September 2024.

Meski sejumlah nama sudah masuk dalam daftar pertimbangan, Menlu Sugiono menekankan bahwa utusan khusus ini tetap berada di tangan Prabowo Subianto.

"Saya rasa hari ini akan diputuskan. Diharapkan mereka tiba di sana sebelum pelaksanaan (pemakaman)," ujar Menlu Sugiono.

Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4) akibat stroke otak dan gagal jantung. Kematiannya diumumkan secara langsung oleh Kardinal Kevin Farrell dari Vatikan.

Misa pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan pada Sabtu (26/4) pukul 10.00 waktu setempat (15.00 WIB). Ketua Dewan Kardinal Takhta Suci Kardinal Giovanni Battista Re bakal memimpin misa pemakaman yang juga dihadiri oleh para patriark, kardinal, uskup agung, uskup, dan imam dari seluruh dunia. 

Sejumlah pemimpin negara telah mengonfirmasi kehadiran mereka di upacara pemakaman Paus Fransiskus, di antaranya Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, Presiden dan kanselir Jerman Frank Walter Steinmeier dan Olaf Scholz, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Argentina Javier Gerardo Milei, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.