Kecelakaan Fatal Bus di Gerik, Pemerintah Malaysia Kasih Bantuan Rp3,4 Juta ke Keluarga Korban

ERA.id - Pemerintah Malaysia akan memberikan bantuan kepada para korban kecelakaan bus di Jalan Raya Timur-Barat di Banun, Gerik, yang menewaskan 14 mahasiswa dan satu petugas bus. Bantuan itu berupa uang tunai sebesar 1.000 riggit Malaysia ataru sekitar Rp3,4 juta. 

Menteri Besar Perak Saarani Mohamad menyampaikan duka cita atas nama negara kepada keluarga korban kecelakaan fatal bus tersebut.  

"Atas nama negara, kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Semoga arwah para almarhumah dilimpahkan rahmat Allah dan ditempatkan di antara orang-orang yang saleh," katanya, dikutip The Star, Senin (9/6/2025). 

Sebanyak 14 mahasiswa  Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) dan seorang petugas bus tewas dalam kecelakaan pukul 9 pagi waktu setempat di sepanjang Jalan Raya Timur-Barat di Banun, Gerik. Bus yang membawa 42 mahasiswa itu terbalik sementara mobil lain yang membawa empat orang terperosok ke dalam lubang.

Saarani yang mengunjungi langsung korban jiwa kecelakaan fatal di Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun memahami luka yang ditimbulkan akibat kejadian ini akan berdampak sangat besar. UPSI, katanya, akan membuka layanan konseling bagi para korban dan keluarga yang terdampak. 

"Saya yakin tragedi ini akan meninggalkan dampak yang bertahan lama bagi keluarga. UPSI menyediakan layanan konseling dan saya berharap mereka menemukan penghiburan dan kekuatan dalam menerima ini sebagai bagian dari kehendak Allah," tuturnya.

Selain bantuan konseling, pemerintah negara bagian juga akan mengalokasikan 1.000 ringgit Malaysia untuk setiap keluarga yang terdampak. Ia berharap bantuan yang nilainya kecil ini bisa membantu keluarga untuk keperluan akomodasi dan kebutuhan dasar keluarga terdampak.

"Bantuan keuangannya kecil, tetapi kami berharap itu membantu memenuhi kebutuhan dasar, seperti akomodasi untuk keluarga, makanan, atau pengeluaran lainnya," jelasnya.

"Kami tahu tidak semua keluarga berkecukupan secara finansial dan ini adalah hal yang paling tidak dapat kami lakukan untuk meringankan beban mereka," sambungnya.

Bus tersebut dilaporkan disewa oleh sekelompok mahasiswa dari Jerteh ke Tanjung Malim di Perak setelah kembali dari merayakan Iduladha.