Prancis Tutup Stan Israel di Pameran Paris Air Show, Isaac Herzog Langsung Murka

ERA.id - Otoritas Prancis menutup lima stan milik Israel dengan dinding hitam di pembukaan Paris Air Show, Senin (16/6). Penutupan itu menyusul ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel.

Seorang sumber dari pemerintah mengatakan stan-stan yang ada di acara Paris Air Show itu menampilkan senjata yang digunakan Israel untuk membombardir Gaza.

"Stan-stan tersebut memamerkan senjata ofensif yang dapat digunakan di Gaza - yang melanggar perjanjian dengan otoritas Israel," kata seorang sumber pemerintah Prancis kepada AFP, Selasa (17/6/2025).

Dari foto yang beredar, lima stan milik Israel itu terlihat ditutup dinding hitam di pameran dagang di Le Bourget, sebuah lapangan terbang di pinggiran Paris.

Perusahaan-perusahaan tersebut diantaranya adalah Israel Aerospace Industries (IAI), Rafael Uvision, Elbit dan Aeronautics - membuat pesawat nirawak dan bom serta rudal berpemandu. 

Seorang peserta pameran asal Israel menulis pesan dengan kapur kuning di salah satu dinding, yang mengatakan bahwa sistem pertahanan tersembunyi itu melindungi negara Israel saat ini.

"Pemerintah Prancis, atas nama diskriminasi, berusaha menyembunyikannya dari Anda!" tulis pesan itu.

Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan bahwa ia terkejut dengan penutupan tersebut. Ia mendesak hal itu harus segera diperbaiki. 

"Perusahaan-perusahaan Israel telah menandatangani kontrak dengan penyelenggara ini seperti menciptakan ghetto Israel," katanya di saluran televisi Prancis LCI.

Kementerian Pertahanan Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "keputusan yang keterlaluan dan belum pernah terjadi sebelumnya itu berbau pertimbangan yang didorong oleh kebijakan dan komersial".

"Prancis bersembunyi di balik pertimbangan yang konon bersifat politis untuk mengecualikan senjata ofensif Israel dari pameran internasional - senjata yang bersaing dengan industri Prancis," katanya.

"Ini sangat mencolok mengingat kinerja teknologi Israel yang mengesankan dan tepat di Iran," sambungnya.

Israel melancarkan serangan mendadak terhadap situs militer dan nuklir Iran pada hari Jumat, menewaskan komandan dan ilmuwan tinggi, yang mendorong Teheran untuk membalas dengan rentetan rudal.

Kehadiran perusahaan Israel di Le Bourget, meskipun lebih kecil dari sebelumnya, sudah menjadi sumber ketegangan sebelum dimulainya Paris Air Show, karena konflik di Gaza.

Pengadilan Prancis minggu lalu menolak tawaran LSM untuk melarang perusahaan Israel dari Le Bourget karena kekhawatiran tentang kejahatan internasional.

Anggota parlemen lokal dari departemen Seine-Saint-Denis yang menjadi tuan rumah acara tersebut tidak hadir selama kunjungan Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou ke pembukaan pertunjukan udara sebagai protes atas kehadiran Israel.