Presiden Iran Klarifikasi Soal Serangan ke Qatar, Sebut Bukan Sinyal Permusuhan
ERA.id - Presiden Iran Masoud Pezeshkian meyakinkan negara tetangganya, Qatar, soal serangan rudal di Pangkalan Militer AS al-Udeid. Pezeshkian menekankan serangan itu bukan dimaksudkan sebagai sinyal permusuhan.
Dalam panggilan telepon dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Presiden Iran itu mengatakan serangan terhadap pangkalan AS tidak boleh dilihat sebagai Tindakan permusuhan. Ia menekankan tindakan itu hanya sebagai reaksi atas keterlibatan AS dalam serangan Israel di wilayah Iran.
"Hal itu tidak boleh ditafsirkan sebagai konfrontasi antara Republik Islam dan negara sahabat Qatar," katanya kepada pemimpin Qatar itu, dikutip AFP, Rabu (25/6/2025).
Masih dalam sambungan telepon yang sama, ia menekankan bahwa Iran sedang dalam tahap negosiasi dengan AS soal senjata nuklir sebelum akhirnya Israel meluncurkan serangannya pada 13 Juni lalu.
Serangan itu pun dikatakan sebagai sinyal di bawah tekanan militer dengan maksud untuk memaksakan persyaratan agresor.
Lebih lanjut, Pezeshkian menegaskan Iran terbuka untuk memperluas hubungan dan bersahabat dengan Qatar lebih dalam lagi sebagai negara tetangga. Ia juga berencana untuk mengunjungi Doha untuk meningkatkan hubungan bilateral.
Diketahui Qatar mengutuk serangan Iran di pangkalan militer AS yang berada di Doha beberapa Waktu lalu. Qatar menyebut Tindakan itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan wilayah udara Qatar, serta hukum internasional an Piagam PBB.
Pada dini hari tanggal 13 Juni, Israel melancarkan operasi militer terhadap Iran. Kurang dari 24 jam kemudian, Iran membalas.
Sembilan hari kemudian, pada pagi hari tanggal 22 Juni, jet-jet AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran, yang memasuki konflik. Malam berikutnya, Teheran melancarkan serangan rudal terhadap Al Udeid, pangkalan udara militer AS terbesar di kawasan itu, yang terletak di Qatar.
Menurut otoritas AS, tidak ada korban jiwa atau kerusakan signifikan.
Pada tanggal 24 Juni, Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata total. Pihak berwenang Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima usulan AS dan mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan semua tujuan dalam operasi mereka terhadap Iran.
Sebagai balasannya, Teheran mengatakan bahwa mereka telah meraih kemenangan atas Tel Aviv dengan memaksanya menghentikan agresinya secara sepihak.